Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidik dari Amerika Serikat menyatakan seseorang di kokpit sengaja menabrakkan pesawat China Eastern Airlines yang tiba-tiba menukik ke tanah di China selatan pada Maret lalu, Dikutip dari Aljazeera, kesimpulan itu berdasarkan analisa hasil perekam data penerbangan di lokasi kecelakaan yang dikirim ke Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil penyelidikan menyatakan seseorang, mungkin pilot atau orang lain yang memaksa masuk ke kokpit, memasukkan perintah untuk mengirim pesawat menukik. "Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata sumber di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS kepada Wall Street Journal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilot tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol lalu lintas udara. Pesawat pun terjun degan cepat. Satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa penyelidik sedang mencari tahu apakah kecelakaan itu adalah tindakan sukarela. Tangkapan layar dari kisah Wall Street Journal telah disensor di Weibo, platform mirip Twitter China, dan aplikasi pesan WeChat pada Rabu pagi.
Maskapai China Eartern Airlines yang menggunakan pesawat Boeing 737-800 jatuh ketika sedang dalam perjalanan dari Kunming ke Guangzhou pada 21 Maret 2022. Pesawat menukik dari ketinggian jelajah 29.000 kaki ke lereng gunung. Seluruh penumpang yang berjumlah 132 orang tewas dan menyebabkan bencana penerbangan itu yang terburuk di China daratan dalam hampir 30 tahun.
Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan pada 11 April, sebagai tanggapan terhadap rumor internet tentang kecelakaan yang disengaja. Menurut China, spekulasi tersebut telah sangat menyesatkan publik dan mengganggu pekerjaan investigasi kecelakaan.
Boeing dan NTSB menolak berkomentar kepada kantor berita dan merujuk pertanyaan ke regulator China. Sedangkan China Eastern Airlines tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Menurut sebuah laporan dari Boeing, penyelidik tidak menemukan bukti sesuatu yang abnormal, kata Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada bulan April.
Dalam sebuah pernyataan, CAAC mengatakan staf telah memenuhi persyaratan keselamatan sebelum lepas landas. Pesawat juga tidak membawa barang-barang berbahaya. Diduga penyebab kecelakaan akibat cuaca buruk. Badan badan tersebut mengatakan penyelidikan penuh bisa memakan waktu dua tahun atau lebih.
Baca: China Eastern Airlines Berikan Kompensasi kepada Keluarga Korban MU-5735
ALJAZEERA