Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia melonjak di tengah konflik Timur Tengah yang belum reda. Kenaikan harga minyak terjadi seiring belum disepakatinya gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Situasi Timur Tengah ditengarai belum reda. Ada laporan bahwa Iran tengah mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak dalam beberapa hari mendatang. Iran dan Israel telah terlibat dalam serangkaian serangan balasan yang dipicu oleh pertempuran di Gaza.
Kenaikan Harga Minyak Dunia Buntut Konflik Iran dan Israel
Berdasarkan laporan Axios, dikutip dari dua sumber Israel yang tidak disebutkan namanya, Iran tengah mempersiapkan diri untuk menyerang Israel dari Irak dalam beberapa hari ke depan. Serangan itu diperkirakan akan dilakukan dari Irak dengan menggunakan sejumlah besar drone dan rudal balistik, sebelum pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024.
Laporan tersebut mengatakan bahwa melakukan serangan melalui milisi pro-Iran di Irak bisa menjadi upaya Teheran untuk menghindari serangan Israel lagi terhadap sasaran strategis di Iran. “Hal ini memunculkan kembali kemungkinan bahwa Israel akan kembali melancarkan serangan terhadap Iran,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, dikutip dari Reuters.
Masih melansir dari Reuters, buntut konflik Iran-Israel, harga minyak mentah naik lebih dari $2 per barel pada Kamis, 31 Oktober 2024. Adapun minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melonjak $2,15 atau 3,13 persen menjadi $70,76 pada pukul 15:22. EDT, dan Brent berjangka untuk pengiriman Januari melonjak $2,10 atau 2,91 persen menjadi $74,26.
Minyak mentah berjangka Brent naik 61 sen, atau 0,84 persen, menjadi $73,16 per barel. Kontrak Januari yang lebih aktif diperdagangkan diselesaikan pada $72,81. WTI berjangka ditutup naik 65 sen atau 0,95 persen, pada $69,26.
Selain itu, berdasarkan laporan Anadolu, patokan minyak internasional minyak mentah Brent meningkat 0,55 persen menjadi $74,43 per barel pada pukul 11.09 waktu setempat (0809 GMT). Ini naik dari penutupan sesi sebelumnya sebesar $74,02. Semantara itu, patokan AS WTI naik 0,64 persen menjadi $70,74 per barel, dibandingkan dengan $70,29 pada penutupan sesi sebelumnya.
Menilik lebih jauh, kekhawatiran pasokan minyak global terjadi ketika Iran terlibat konflik di Timur Tengah. Misalnya, harga minyak dunia melonjak pada Jumat, 19 April 2024, menyusul laporan rudal Israel menyerang sebuah lokasi di Iran. Kala itu, harga minyak Brent berjangka naik US$ 2,63 atau 3 persen menjadi US$ 89,74 per barel. Sementara itu, kontrak WTI yang paling aktif naik US$ 2,56 atau 3,1 persen menjadi US$ 84,66 per barel.
Tak hanya itu, pada Oktober 2024 harga minyak dunia dilaporkan mengalami kenaikan sekitar tiga persen setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Israel. Harga minyak mentah Brent naik sebesar 2,6 persen, menjadi 73,56 USD per barel. Sementara minyak mentah WTI AS naik sebesar 2,4 persen menjadi 69,83 USD.
Pada Kamis, 3 Oktober, minyak mentah berjangka Brent naik 4,86 persen menjadi US$ 77,49 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS juga naik 5,11 persen, menjadi US$ 73,68 per barel. Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon.
Seperti diketahui, Iran merupakan pendukung beberapa kelompok yang saat ini memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman. Di sisi lain, Iran merupakan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Iran adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia dengan produksi sekitar 3,9 juta barel per hari, dengan ekspor minyak mencapai 1,29 juta barel per hari di 2023, dikutip dari Antara.
KHUMAR MAHENDRA | RIRI RAHAYU | ILONA ESTHERINA | ALFITRIA NEFI P | ANADOLU | ANTARA
Pilihan Editor: Serangan Israel Terbaru Menewaskan 30 Warga Gaza
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini