Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan telah menyerang peluncur roket di Lebanon selatan. Sekitar 90 roket ditembakan melintasi Israel dari Lebanon hingga melukai tiga orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militan Hizbullah di Lebanon menembakkan sekitar 80 proyektil dalam waktu lima menit ke Krayot, sekelompok kota di utara Haifa, dan wilayah Galilea, kantor berita Xinhua melaporkan. "Sebagian besar proyektil berhasil dicegat, dan proyektil yang jatuh teridentifikasi di area tersebut," kata IDF dilansir dari NDTV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IDF juga mencegak dua pesawat tanpa awak peledak dari Lebanon di area Galilea. Beberapa menit kemudian, rentetan 10 roket lainnya menargetkan Galilea Barat dan Krayot, dengan beberapa mendarat di lapangan terbuka.
Layanan penyelamatan Magen David Adom di Israel melaporkan bahwa serangan teridentifikasi di sedikitnya sembilan lokasi, yang melukai seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, seorang pria berusia 52 tahun, dan seorang pria berusia 75 tahun. Seorang pria lainnya mengalami luka-luka saat bergegas ke tempat penampungan.
Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional Israel melaporkan bahwa roket membakar beberapa kendaraan, dengan satu proyektil menghantam sebuah apartemen dan proyektil lainnya menghantam halte bus, yang menyebabkan kerusakan.
Sepanjang hari Senin, total sekitar 175 roket telah ditembakkan oleh pasukan Hizbullah ke Israel utara, menurut IDF.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sepertinya tak mungkin terealisasi dalam waktu dekat. Dilansir dari Reuters, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Selasa, 12 November 2024, bahwa Israel akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh. Selama pertemuan dengan pejabat militer, ia menegaskan kembali bahwa tidak akan ada gencatan senjata.
Kepala Kantor Media Hizbullah, Mohammad Afif, juga mengatakan belum menerima proposal apa pun mengenai gencatan senjata untuk Lebanon. "Sejauh ini, menurut informasi saya, tidak ada informasi resmi yang sampai ke Lebanon atau kami terkait hal ini," kata kepala kantor media Hizbullah, Mohammad Afif, dalam konferensi pers di pinggiran selatan Beirut.
"Saya yakin bahwa kami masih dalam tahap menguji situasi dan menyajikan ide-ide awal serta diskusi proaktif, tetapi sejauh ini belum ada yang nyata," ujarnya dilansir dari Al Arabiya.