Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Desak Volodymyr Zelensky Mau Bernegosiasi

Amerika Serikat menagih janji akses pada sumber daya alam Ukraina atas bantuan yang dikucurkan. Namun Volodymyr Zelensky tampak cidera janji.

24 Februari 2025 | 20.20 WIB

Pete Hegseth, calon menteri pertahanan yang dicalonkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, memberikan kesaksian di hadapan sidang konfirmasi Komite Angkatan Bersenjata Senat di Capitol Hill di Washington, 14 Januari 2025. Reuters/Elizabeth Frantz
Perbesar
Pete Hegseth, calon menteri pertahanan yang dicalonkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, memberikan kesaksian di hadapan sidang konfirmasi Komite Angkatan Bersenjata Senat di Capitol Hill di Washington, 14 Januari 2025. Reuters/Elizabeth Frantz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mengikuti jejak Presiden Rusia Vladimir Putin yang mau bernegosiasi dengan Amerika Serikat. Washington saat ini menekan Kyev agar mau mengunci kesepakatan bahan mineral dengan maksud membayar bantuan yang sudah dikucurkan Negeri Abang Sam ke Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sebelumnya pada akhir tahun lalu, Zelensky menyorongkan proposal pada Amerika Serikat akses privilage pada sumber daya alam yang dimiliki Ukraina, yang disebut Zelensky sebagai rencana kemenangan. Akan tetapi, Zelensky menolak menanda-tangani kesepakatak yang disodorkan pemerintahan Presiden Donald Trump. Trump lantas menyebut tindakan Zelensky itu mencederai kepercayaan.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu, 23 Februari 2025, Hegseth menjelaskan dalam beberapa pekan terakhir, hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan Ukraina dan Rusia saling bertolak belakang. 

“Zelensky harus mau mengunci kesepakatan karena kemitraan ekonomi ini sangat penting bagi masa depan Ukraina dan kami berharap kata sepakat bisa dikunci segera,” kata Hegseth, seperti dikutip dari RT.com

Washington dan Moskow saat ini sedang mencoba memperbaiki hubungan setelah mengalami ketegangan selama pemerintahan Joe Biden. Kedua negara belum lama ini telah sama-sama mengungkapkan optimisme bisa menciptakan resolusi dalam perang Ukraina untuk mengubah keadaan. 

Zelensky mengkritik pendekatan yang dilakukan Trump terhadap Rusia. Dia masih berkeras tidak ada negosiasi tanpa keterlibatan Kyev. 

Sebelumnya, Presiden Trump menyerang Presiden Zelensky dengan mengatakan bahwa dia telah menjalankan tugas dengan buruk dalam menangani perang dengan Rusia.

"Saya mencintai Ukraina, tetapi Zelensky telah melakukan pekerjaan yang buruk. Negaranya hancur, dan jutaan orang meninggal secara tidak perlu. Anda tidak dapat mengakhiri perang jika Anda tidak berbicara dengan kedua pihak. Anda harus berbicara, sementara mereka tidak berbicara selama tiga tahun," ujar Trump.

Trup menegaskan pihaknya sangat ingin melihat gencatan senjata segera, dan membangun kembali stabilitas di Eropa dan Timur Tengah. Pemerintahan Trump percaya konflik yang berkelanjutan hanya akan berakibat buruk bagi semua, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus