Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Senin, 7 Oktober 2023, menyelenggarakan acara di PBB untuk memperingati setahun perang Gaza. Israel berjanji akan berjuang sampai semua sandera yang ditawan di Gaza oleh militan Palestina dibebaskan. Israel juga mengecam PBB karena mereka anggap gagal mengutuk pembantaian yang terjadi satu tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PBB telah gagal dalam mandatnya yang paling mendasar untuk melindungi yang tidak bersalah dan mengutuk kejahatan," kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam serangan 7 Oktober 2023, Hamas menyandera sekitar 250 orang, yang saat diperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan di Gaza.
Amerika Serikat selaku sekutu Israel memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan pada 18 Oktober 2023. Amerika Serikat berpendapat mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi perantara akses kemanusiaan dan kecewa karena teks tersebut tidak menyebutkan hak Israel untuk membela diri.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menuduh Iran berusaha memanfaatkan situasi untuk memajukan agenda mereka.
"Ada pihak-pihak di kawasan tersebut yang telah berusaha memanfaatkan tindakan Hamas dan sekarang mendorong Timur Tengah ke jurang perang yang lebih luas--kelompok-kelompok teroris seperti Houthi dan Hizbullah," ujarnya.
Perang Gaza telah menimbulkan kekhawatiran potensi perang regional lebih luas yang melibatkan Israel dengan Iran dan kelompok-kelompok bersenjata. Israel sebelumnya telah membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon dan memulai serangan darat terhadap kelompok Hizbullah. Iran kemudian menyerang Israel dengan serangan rudal.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon turut menanggapi soal langkah Israel untuk merespons serangan Iran itu. "Kami sedang mempertimbangkannya. Kabinet telah bertemu dan akan terus bertemu. Kami akan memilih lokasi yang tepat dan cara menanggapinya," tuturnya.
Di sisi lain, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pihaknya tidak yakin ada pejabat PBB yang diundang ke acara Israel di markas besar PBB. Dugaan itu dia sampaikan usai permusuhan antara pemerintah Israel dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang dilarang memasuki Israel pekan lalu oleh menteri luar negeri Israel.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Hizbullah Serang Kota Haifa dan Tiberias di Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini