Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Brussel - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberitahunya bakal membuka investigasi soal kasus serangan racun yang dialami politikus oposisi Alexei Navalny.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Putin mengatakan kepadanya bahwa dia akan membuat komite investigasi terkait kasus Alexei Navalny dan siap berkolaborasi dengan otoritas Jerman,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 10 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini terkait insiden yang dialami Alexei Navalny pada bulan lalu saat dia tiba-tiba pingsan dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow.
Saat itu, tim medis dari Rusia mengatakan tidak menemukan adanya bukti racun pada tubuh Alexei Navalny.
Namun, temuan berbeda disampaikan oleh tim medis dari Jerman, yang mengatakan menemukan adanya jejak racun pada tubuh Alexei Navalny.
Pemerintah Jerman telah meminta pemerintah Rusia untuk bersikap terbuka memberikan informasi terkait insiden ini.
Apalagi Berlin dan Moskow sedang dalam proses pengerjaan proyek pipanisasi gas raksasa Nord Stream 2, yang menjadi proyek andalan pemerintah Rusia.
Ada desakan dari sejumlah kalangan agar Jerman membatalkan proyek itu meskipun sudah nyaris rampung.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan ada bukti kuat bahwa serangan racun terhadap Navalny merupakan perintah dari pejabat senior di Rusia.
Insiden Alexei Navalny ini memicu eskalasi ketegangan antara Rusia dan negara Barat, yang menduga serangan itu dilakukan oleh petugas keamanan Rusia dengan dukungan pejabat tinggi.
Sumber: