Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jalan Aspal di India Meleleh Akibat Gelombang Panas Ekstrem

Gelombang panas ekstrem yang melanda India menyebabkan jalan-jalan aspal kota meleleh.

14 Juni 2019 | 12.30 WIB

Sebuah jalan aspal meleleh di dekat Rumah Sakit Safdarjung di Delhi, India, pada 24 Mei.[CNN]
Perbesar
Sebuah jalan aspal meleleh di dekat Rumah Sakit Safdarjung di Delhi, India, pada 24 Mei.[CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang panas ekstrem yang melanda India menyebabkan jalan-jalan aspal kota meleleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu jalan aspal yang meleleh adalah jalan tol di Agra yang dilanda suhu 45 derajat Celsius, menurut laporan Times of India, 14 Juni 2019. Warna jalan aspal berubah semakin hitam legam dan bentuk permukaannya berubah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Cuaca panas menyebabkan permukaan jalan meleleh, terjadi karena zat aspal berubah bentuk akibat suhu tinggi hingga menjadi lunak dan lengket. Penggunaan aspal yang berlebihan dalam konstruksi jalan dapat mempengaruhi kerataannya selama musim panas mencapai puncaknya," kata Insinyur Agra MUnicipal Corporation (AMC).

CNN melaporkan, selain Agra jalan di dekat rumah sakit Safdarjung Hospital juga meleleh akibat panas ekstrem.

Pada beberapa negara bagian India, suhu gelombang panas ekstrem mencapai titik tertinggi 51 derajat Celsius, yang sudah terjadi sejak bulan Mei.

Anup Kumar Srivastava, pakar Otoritas Manajemen Bencana Nasional India, mengatakan jumlah negara bagian India yang terkena gelombang panas telah meningkat menjadi 19 pada 2018 dari sembilan pada 2015, dan diperkirakan akan mencapai 23 tahun ini.

"Tahun ini, jumlah hari gelombang panas juga meningkat, dan bukan hanya suhu siang hari, suhu malam juga tinggi," katanya, dikutip dari New York Times.

Warga mengambil air dari genangan air di danau kering di Chennai, India, pada hari Selasa., 12 Juni 2019. [Ravikumar / Reuters]

Rata-rata suhu yang mencapai 45 derajat Celcius dianggap sebagai gelombang panas, sedangkan suhu yang berkepanjangan 47 derajat atau lebih tinggi dianggap sebagai gelombang panas yang parah.

Di ibu kota India, New Delhi, suhu mencapai rekor 48 derajat Celsius pada 10 Juni.
Badai debu pada hari Rabu menurunkan suhu menjadi sekitar 38 derajat Celsius.

Tercatat 36 orang meninggal akibat gelombang panas esktrem yang melanda India sejak Mei kemarin.

Tahun ini, gelombang panas ekstrem telah melanda sebagian besar India utara dan tengah, dengan Rajasthan, Madhya Pradesh, Uttar Pradesh dan Maharashtra di antara negara-negara bagian yang paling terdampak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus