Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jamuan Makan Para Perwira

Jamuan makan dengan para perwira militer, pm kukrit pramoj didesak untuk membubarkan parlemen. esok hari nya raja bumhibol resmi membubarkan parlemen. datang tanggapan keras dari oposisi. (ln)

24 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIRNYA, kabinet dan parlemen Muangthai bubar juga. Usaha-usaha Perdana Menteri Kukrit Pramoj (TEMPO 17 Januari) yang kelihatannya bisa mengatasi krisis, terbukti gagal. Dari parlemen dengan puluhan partai tanpa mayoritas, sejak semula memang telah diramalkan nasib kacau yang demikian. Tapi keadaan menjadi lebih gawat oleh perkembangan di luar gedung parlemen yang beranggotakan 269 orang itu. Ketika para politikus di sana sibuk dengan segala macam konsepsi dan rencana, di seluruh perbatasan Muangthai berlangsung perjuangan mati-matian melawan gerilya Komunis, domestik maupun asing. Golongan militer, yang secara langsung berhadapan dengan musuh-musuh negara, tentu saja makin kelabakan jika di pusat pemerintahan bercokol pula mereka yang kurang lebih seideologi dengan musuh-musuh itu. Dan tanda-tanda ke arah sana nampak jelas di Bangkok sekarang ini. Sebelum Kukrit berkeputusan meminta Raja membubarkan Parlemen, kabinetnya sudah dibayang-bayangi oleh rencana mosi tidak percaya dari golongan oposisi. "Pemerintah tidak bisa menghadapi mosi itu. Karena itulah maka Parlemen bubar", kata seorang perwira militer di Bangkok pekan silam. "Soalnya, jika kabinet Kukrit jatuh lewat mosi tidak percaya, kemungkinan besar masuknya golongan kiri dalam kabinet berikutnya hampir bisa dipastikan", kata seorang pengamat politik di Bangkok. Dan ini hal yang alr1at ditakutkan oleh golongan militer. Minggu malam pekan silam sejumlah perwira tinggi Muangthai lerkumpul di rumah Kukrit. Resminya mereka menghadiri jamuan makan. Tapi sumber-sumber yang dapat dipercaya menyebut pertemuan itu sebagai forum dialog militer dengan Kukrit. Di situlah Kukrit didesak untuk membubarkan Parlemen. Dan 24 jam kemudian, Raja Bumhibol memang nembubarkan Parlemen dan menyebut tanggal 4 April nanti sebagai hari dilaksanakannya pemilihan umum. Kukrit dan anggota kabinetnya diminta tetap menjalankan tugas rutin sehari-hari, sampai terbentuknya pemerintahan hasil pemilu nanti. Serangan-serangan pihak oposisi terhadap keputusan Kukrit itu sudah bisa diduga keras dan kasarnya. Blok sosialis dan demokrat mencap keputusan mendadak dan mengejutkan itu sebagai "tindakan kotor terhadap aturan permainan tidak etis dan memalukan". Dalam sebuah pidatonya, Seni Pramoj, Ketua Partai Demokrat dan abang kandung Kukrit, secara terbuka mengutuk pembubaran parlemen itu dengan serangan-serangan pribadi terhadap adiknya. Sembari meragukan sahnya keputusan pembubaran, Seni juga berkata: "Tujuan kami adalah untuk mengakhiri karir politik Kukrit".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus