Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden akan melelang lahan seluas 14.164 hektare di negara bagian Wyoming untuk pengeboran minyak dan gas pada Selasa, hanya beberapa hari menjelang KTT Iklim COP28 di Dubai.
Lelang ini merupakan yang pertama dari serangkaian penjualan serupa yang akan bertepatan dengan COP28, konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk memerangi perubahan iklim yang disebabkan oleh bahan bakar fosil di Dubai, Uni Emirat Arab.
Biro Pengelolaan Lahan (BLM) Departemen Dalam Negeri AS akan menawarkan 63 bidang pengeboran di lahan seluas hampir 17.806 hektare di enam negara bagian Barat selama dua pekan ke depan. Penjualan di Wyoming sejauh ini merupakan yang terbesar, dengan 37 paket.
Penjualan lainnya akan dilakukan atas lahan di New Mexico, Oklahoma, Nevada, North Dakota dan Utah pada 30 November, 5 Desember, dan 12 Desember. Semua penjualan akan dilakukan di platform lelang online EnergyNet.
Kelompok lingkungan hidup mengkritik penjualan-penjualan tersebut. “Alih-alih melakukan upaya yang diperlukan untuk melawan perubahan iklim, Biden malah terus mendukung perluasan bahan bakar fosil di AS,” kata manajer senior program bahan bakar fosil untuk Friends of the Earth, Nicole Ghio, dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Biden berjanji dalam kampanyenya untuk mengakhiri sewa di tanah dan perairan pemerintah federal, namun ia dihalangi oleh pengadilan untuk melakukan hal tersebut.
Rencana tersebut mendapat kecaman dari industri bahan bakar fosil dan aktivis lingkungan hidup pada September lalu. Perusahaan-perusahaan energi mengatakan hal itu akan menaikkan harga bahan bakar, sementara para aktivis mengatakan hal itu melemahkan upaya untuk menghentikan pemanasan global.
Kritik dari kedua belah pihak mencerminkan kesulitan yang dihadapi administrasi Biden dalam menangani kebijakan ekstraksi minyak AS, ketika mereka berupaya menyeimbangkan keamanan energi nasional dengan kepentingan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk melawan perubahan iklim.
COP28 akan berlangsung pada Kamis, 30 November hingga 12 Desember 2023, diketuai oleh kepala eksekutif perminyakan UEA, Sultan Ahmed Al-Jaber.
Biden diperkirakan tidak akan hadir di COP28 nanti, saat negara-negara berencana mendorong kesepakatan pertama di dunia untuk menyetop secara bertahap penggunaan batu bara, minyak dan gas yang menghasilkan karbon dioksida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Profil Sultan Ahmed Al Jaber, Pemimpin Perundingan Iklim COP28 yang Bos Minyak UEA
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini