Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang berencana untuk segera mengakhiri status darurat nasional COVID-19. Jika tidak ada halangan, pengakhiran status darurat akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari perfektur Osaka, Kyoto, Hyogo, Aichi, Gifu, dan Fukouka dulu. Untuk prefektur lainnya, seperti Tokyo, bakal dibuka belakangan pada waktu yang belum ditentukan.
"Kami telah mencapai satu titik di mana kami tidak bisa membiarkan status darurat nasional terus membebani kami," ujar Menteri Perekonomian Jepang, Yasutoshi Nishimura, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 26 Februari 2021.
Perlu diketahui, dari total 47 perfektur yang ada, Pemerintah Jepang menetapkan status darurat kurang lebih di sebelas kawasan. Penetapan status darurat nasional itu bertujuan untuk membatasi pergerakan warga agar tidak memperparah pandemi COVID-19 di Jepang.
Situasi pandemi COVID-19 di Jepang sendiri memang menurun secara signifikan beberap pekan terakhir. Mengacu pada statistik dari Worldometer, jumlah kasus harian terus menurun sejak pertengahan Januari 2021. Dari angka tertinggi kurang lebih 16 ribu kasus baru per hari, jumlah kasus harian di Jepang sekarang berada di rentang 1000-1500 kasus per hari.
Jika angka tersebut konsisten menurun, Nishimura yakin pengakhiran status darurat di perfektur lain bisa segera menyusul. Estimasinya, hal itu akan tercapai pada 7 Maret 2021 nanti.
Pengakhiran status darurat sedini mungkin, di satu sisi, akan memberikan kepercayadirian kepada Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo yang sudah setahun tertunda. Jepang menargetkan perhelatan olahraga akbar itu sudah bisa digelar akhir Juli 2021.
Sebagai tambahan, Jepang tercatat memiliki 425 ribu kasus dan 7.645 korban meninggal akibat COVID-19.
Baca juga: Covid-19, Acara Ulang Tahun Kaisar Naruhito Ditiadakan
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini