Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jerman, Prancis, dan Spanyol dilaporkan akan menyelesaikan perjanjian untuk proyek jet tempur bersama, yang akan menjadi proyek pertahanan terbesar Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ada ketidaksepakatan atas hak kekayaan intelektual yang berarti Jerman, Prancis dan Spanyol belum menyetujui langkah selanjutnya untuk proyek jet tempur bersama, kata kementerian pertahanan di Berlin pada Sabtu setelah batas waktu untuk menemukan solusi habis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekan lalu, menteri pertahanan Jerman dan Prancis menetapkan batas waktu akhir April untuk menengahi kesepakatan mengenai Future Combat Air System (FCAS), proyek jet tempur bersama yang digadang sebagai proyek pertahanan terbesar di Eropa.
"Belum ada kesepakatan tentang penggunaan hak kekayaan intelektual yang dicapai," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan Jerman, dikutip dari Reuters, 1 Mei 2021.
"Untuk Jerman, akses tidak terbatas ke hasil penelitian yang dibiayai bersama adalah yang paling penting," katanya.
Negara-negara itu menargetkan kesepakatan minggu depan, tambahnya.
Dengan biaya lebih dari 100 miliar euro (Rp 1.700 triliun), pengembangan jet tersebut menyatukan Jerman, Prancis, dan Spanyol.
Dassault Aviation, Airbus, dan Indra terlibat dalam skema untuk mulai menggantikan Rafale Prancis serta Eurofighter Jerman dan Spanyol mulai tahun 2040.
Pesawat jet tempur Eurofighter Typhoon dapat mengangkut hingga enam bom, dan membawa enam rudal, serta meriam. Eurofighter.com
Juru bicara kementerian pertahanan Jerman mengatakan perlu ada pengaturan yang memadai untuk penggunaan hak kekayaan intelektual di jet tempur yang menghormati kepentingan semua peserta dalam proyek tersebut.
Dia mengatakan negosiasi terus berlanjut dan tetap menjadi tujuan Jerman untuk mengajukan proposal kepada komite anggaran parlemen pada bulan Juni.
Langkah pengembangan jet selanjutnya bergantung pada persetujuan parlemen Jerman, dan waktu hampir habis untuk mengajukan proposal bagi komite anggaran parlemen, yang akan memberikan suara sebelum pemilihan umum pada bulan September.
Sebelumnya, sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan kementerian pertahanan Jerman harus merujuk proposal anggaran ke kementerian keuangan paling lambat 19 Mei.
Awal pekan ini, MTU Aero, Safran dan ITP Aero menyelesaikan perselisihan mereka tentang pengembangan dan produksi mesin jet tempur, dan setuju untuk membagi beban kerja secara merata antara ketiga perusahaan.
REUTERS