Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jumlah Kasus Terinfeksi di Cina Kembali Naik

Di Korea Selatan, 116 pasien yang sudah sembuh kembali positif terjangkit corona.

14 April 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjagaan di Rumah Sakit Leishenshan, Wuhan, Hubei, Cina, 11 April lalu. REUTERS/Aly Song

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEIJING - Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan 108 kasus baru virus corona atau Covid-19 pada Ahad lalu. Jumlah ini merupakan temuan kasus harian tertinggi dalam sebulan terakhir, yang bertambah sembilan kasus dibanding sehari sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisi Kesehatan mengatakan 98 kasus itu di antaranya impor-istilah untuk kasus terinfeksi baru yang berasal dari luar negeri atau pelancong. Sebanyak 49 warga negara Tiongkok yang memasuki Provinsi Heilongjiang dari Rusia dinyatakan positif Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di sini kota kecil. Kami pikir ini adalah tempat paling aman," ujar seseorang bermarga Zhu, warga di Suifenhe, kota di tenggara Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia, kemarin. "Beberapa warga Tionghoa ingin kembali, tapi tidak masuk akal juga. Untuk apa mereka datang ke sini?"

Provinsi Heilongjiang, Cina, berada di timur laut Rusia. Wilayah itu berbatasan dengan Rusia dan telah menjadi "medan" pertempuran baru melawan virus corona. Otoritas setempat melaporkan jumlah kasus harian baru tertinggi dalam hampir enam minggu. Beberapa kasus tersebut ditengarai berasal dari para pelancong asing. Beijing khawatir peningkatan jumlah kasus impor dapat memicu gelombang kedua Covid-19 dan mendorong negara itu kembali mengalami kelumpuhan.

Meski di seluruh dataran Cina jumlah kasus terinfeksi virus corona menurun sejak pandemi pada Februari lalu, kini kembali terjadi peningkatan. Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Cina daratan mencapai 82.160 pada Ahad lalu. Pada puncak gelombang pertama epidemi pada 12 Februari lalu, ada lebih dari 15 ribu kasus baru, meskipun itu adalah lonjakan satu kali setelah penyebaran metode pengujian baru.

Karena jumlah kasus kembali meningkat, kota-kota Cina di dekat perbatasan dengan Rusia memperketat kontrol dan memberlakukan karantina yang lebih ketat. Kota Suifenhe pekan lalu mengumumkan pembatasan pergerakan dan pertemuan sosial para warga, serupa dengan yang diberlakukan di Kota Wuhan, tempat wabah corona pertama kali muncul pada akhir tahun lalu. Kota tersebut juga memperpanjang penutupan perbatasannya dengan Rusia.

Jalur darat melalui kota menjadi salah satu alternatif untuk warga Cina yang kembali dari Rusia setelah Moskow menghentikan semua penerbangan ke negara itu. Suifenhe dan Harbin, ibu kota Heilongjiang, saat ini menerapkan aturan karantina mandiri selama 28 hari serta uji terhadap asam nukleat dan tes antibodi untuk semua kedatangan dari luar negeri.

Zheng Jin, juru bicara Komisi Kesehatan Kota Shanghai, mengatakan otoritas setempat menemukan 60 orang yang tiba dengan pesawat Aeroflot SU208 dari Moskow pada 10 April lalu terinfeksi virus corona.

Setelah perbatasan diperketat, sejumlah ruas jalan di Kota Suifenhe kembali terlihat sepi. Penduduk mengatakan banyak orang meninggalkan kota itu ketika jumlah orang yang terinfeksi melintasi perbatasan dari Rusia meningkat. "Saya tidak perlu khawatir," ujar Zhao Wei, warga Suifenhe. "Mereka datang dari perbatasan, tapi semuanya telah dikirim untuk menjalani karantina."

Adapun di Korea Selatan, otoritas kesehatan melaporkan 116 orang yang semula bersih dan dinyatakan sembuh dari virus corona, setelah dites kembali, ternyata positif. Jumlah pasien yang kembali positif terjangkit corona terus meningkat. Awalnya berjumlah 51 orang dan kini menjadi 116 kasus hingga kemarin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena negara itu tengah berupaya memberantasnya.

Pejabat masih menyelidiki penyebab meningkatnya jumlah orang yang positif terinfeksi. Jeong Eun-kyeong, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), mengatakan virus itu mungkin aktif kembali karena adanya pasien baru yang menginfeksi pasien lain. Sejumlah ahli lainnya mengatakan penyebab adanya kasus pasien yang kembali positif terjangkit adalah kesalahan saat tes dilakukan. "Atau sisa-sisa virus mungkin masih ada dalam sistem tubuh pasien tapi tidak menular atau membahayakan."

Korea Selatan mengimbau warganya tetap mengikuti protokol menjaga jarak dengan orang lain setidaknya hingga 19 April. Namun, karena jumlah kasus yang menurun dan cuaca membaik, semakin banyak orang melanggar pedoman menjaga jarak. FRANCE 24 | AL JAZEERA | REUTERS | SUKMA LOPPIES


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus