Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kali ini bukan lelucon dari nhk

Perwakilan liga arab di tokyo mengajukan protes atas diputarnya film laporan dari tanah suci (jerusalem) oleh nhk. film itu dianggap memihak israel. gaimusho (deplu jepang) tidak dapat campur tangan.(ln)

5 Mei 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ASPEK keagamaan bisa dibuat bahan lelucon. di Jepang. Koor gereja seperti lau misa pernah dijadikan nyanyi main-main dalam siaran TV-nya. Pirsawan sana tidak keberatan dengan tontonan upacara sembahyang kematian agama Buddha yang dibikin kocak. Orang Jepang sendiri adakalanya bingung kalau ditanya apa agamanya. Dengan latarbelakang ini wartawan Antara Chairil SD melaporkan untuk TEMPO: NHK telah membuat film Laporan Dari Tanah Suci (Jerusalem). Dari segi teknik fotografi, film ini terpuji. Semua tempat penting (suci) seperti mesjid Al Aqsa, tbe dome of rock, tercakup di dalamnya. Versi orang Yahudi saja dikutipnya Yang Nasrani dan yang Islam sama sekali tidak. Seorang cendekiawan Israel yang muncul dalam film itu, misalnya, kurang lebih mengatakan "Kami bangga Jerusalem tempat suci bagi tiga agama (Yahudi, Kristen dan Islam) . . . " Secara terselubun "kami" itu berarti pendudukan Israel, sedang Jerusalem sendiri masih menjadi tuntutan dunia Arab. Publik Jepang yang acuh tak acuh tentang agama, terkecuali mereka yang umat Islam, melihat film itu biasa saja. Tidak demikian halnya dengan semua perwakilan negara Arab, PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), dan beberapa misi negara Islam di Tokyo. Mereka memprotes. Mereka menganggap film itu berat ke Israel, bukan lelucon, malah menyesatkan pengertian orang Jepang tentang agama Islam. Shichihei Yamamoto, penulis buku terkenal The Japanese And The Jews, menulis komentar film itu. Disebutnya tentang Old Testament (Perjanjian Lama). Yahudi, Kristen dan Islam -- ketiganya dipengaruhi oleh Perjanjian Lama itu, katanya. Walaupun Yamamoto juga menyebut bahwa masing-masing agama itu berpendirian mempunyai sumbernya sendiri, film itu menimbulkan kesan pada sebagian pirsawan bahwa "Islam berasal dari Yahudi-isme" dan "Quran bersumber pada Perjanjian Lama". Juga ada protes tentang ini. Tapi, menurut Direktur NHK Kenji Tamai yang menangani program film itu, kesan seperti itu keliru. Mendarat di Gaimusho Film itu muncul di layar TV Jepang dalam dua bagian, masing-masing tanggal 2 dan 6 April. Perwakilan Liga Arab di Tokyo sebelum itu pernah mengusulkan supaya NHK membatalkan penyiarannya. Usul itu ditolak. Akhirnya, 14 dutabesar negara Islam dalam suatu pernyataan pers 13 April mengutarakan perasaan "terkejut dan marah" atas pemutaran film NHK itu, yang dituduh membantu kampanye kaum Zionist untuk mensahkan pendudukan Israel atas Jerusalem. Kebetulan film itu beredar tepat pada waktu negara-negara Arab dalam kelompok Baghdad menentang pcrjanjian damai Mesir-Israel yang tidak secara langsung dapat menyelesaikan sengketa Jerusalem dan Palestina. Protes korps diplomatik Islam mendarat pula di Gaimusho (Deplu Jepang). Tapi pemerintah Jepang, jawab Deplu-nya, "tidak dapat campur tangan" dalam hal siaran NHK, perusahaan umum yang hidup dari hasil iuran pemilik pesawat TV dan radio. Walaupun dinyatakan bebas dari pengendalian pemerintah, NIIK itu suara publik Jepang. Adalah parlemen Jepang yang mensahkan anggaran belanjanya Tujuannya dengan Laporan Dari Tanah Suci, seperti dijelaskan oleh pimpinan NHK dalam suratnya pada perwakilan Liga Arab, ialah untuk memberi kesempatan bagi orang Jepang melihat ke dalam diri masing-masing tentang keagamaan. Tapi dalam prosesnya ia ternyata menyinggung agama orang lain dan merugikan kepentingan politik bangsa lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus