ASPEK keagamaan bisa dibuat bahan lelucon. di Jepang. Koor
gereja seperti lau misa pernah dijadikan nyanyi main-main dalam
siaran TV-nya. Pirsawan sana tidak keberatan dengan tontonan
upacara sembahyang kematian agama Buddha yang dibikin kocak.
Orang Jepang sendiri adakalanya bingung kalau ditanya apa
agamanya. Dengan latarbelakang ini wartawan Antara Chairil SD
melaporkan untuk TEMPO:
NHK telah membuat film Laporan Dari Tanah Suci (Jerusalem). Dari
segi teknik fotografi, film ini terpuji. Semua tempat penting
(suci) seperti mesjid Al Aqsa, tbe dome of rock, tercakup di
dalamnya. Versi orang Yahudi saja dikutipnya Yang Nasrani dan
yang Islam sama sekali tidak.
Seorang cendekiawan Israel yang muncul dalam film itu, misalnya,
kurang lebih mengatakan "Kami bangga Jerusalem tempat suci bagi
tiga agama (Yahudi, Kristen dan Islam) . . . " Secara
terselubun "kami" itu berarti pendudukan Israel, sedang
Jerusalem sendiri masih menjadi tuntutan dunia Arab.
Publik Jepang yang acuh tak acuh tentang agama, terkecuali
mereka yang umat Islam, melihat film itu biasa saja. Tidak
demikian halnya dengan semua perwakilan negara Arab, PLO
(Organisasi Pembebasan Palestina), dan beberapa misi negara
Islam di Tokyo. Mereka memprotes. Mereka menganggap film itu
berat ke Israel, bukan lelucon, malah menyesatkan pengertian
orang Jepang tentang agama Islam.
Shichihei Yamamoto, penulis buku terkenal The Japanese And The
Jews, menulis komentar film itu. Disebutnya tentang Old
Testament (Perjanjian Lama). Yahudi, Kristen dan Islam --
ketiganya dipengaruhi oleh Perjanjian Lama itu, katanya.
Walaupun Yamamoto juga menyebut bahwa masing-masing agama itu
berpendirian mempunyai sumbernya sendiri, film itu menimbulkan
kesan pada sebagian pirsawan bahwa "Islam berasal dari
Yahudi-isme" dan "Quran bersumber pada Perjanjian Lama". Juga
ada protes tentang ini. Tapi, menurut Direktur NHK Kenji Tamai
yang menangani program film itu, kesan seperti itu keliru.
Mendarat di Gaimusho
Film itu muncul di layar TV Jepang dalam dua bagian,
masing-masing tanggal 2 dan 6 April. Perwakilan Liga Arab di
Tokyo sebelum itu pernah mengusulkan supaya NHK membatalkan
penyiarannya. Usul itu ditolak. Akhirnya, 14 dutabesar negara
Islam dalam suatu pernyataan pers 13 April mengutarakan perasaan
"terkejut dan marah" atas pemutaran film NHK itu, yang dituduh
membantu kampanye kaum Zionist untuk mensahkan pendudukan Israel
atas Jerusalem.
Kebetulan film itu beredar tepat pada waktu negara-negara Arab
dalam kelompok Baghdad menentang pcrjanjian damai Mesir-Israel
yang tidak secara langsung dapat menyelesaikan sengketa
Jerusalem dan Palestina. Protes korps diplomatik Islam mendarat
pula di Gaimusho (Deplu Jepang). Tapi pemerintah Jepang, jawab
Deplu-nya, "tidak dapat campur tangan" dalam hal siaran NHK,
perusahaan umum yang hidup dari hasil iuran pemilik pesawat TV
dan radio.
Walaupun dinyatakan bebas dari pengendalian pemerintah, NIIK itu
suara publik Jepang. Adalah parlemen Jepang yang mensahkan
anggaran belanjanya Tujuannya dengan Laporan Dari Tanah Suci,
seperti dijelaskan oleh pimpinan NHK dalam suratnya pada
perwakilan Liga Arab, ialah untuk memberi kesempatan bagi orang
Jepang melihat ke dalam diri masing-masing tentang keagamaan.
Tapi dalam prosesnya ia ternyata menyinggung agama orang lain
dan merugikan kepentingan politik bangsa lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini