Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pengembangan Ekonomi Kanada, Mary Ng, memimpin Misi Perdagangan Tim Kanada terbesar ke Indonesia dan Filipina. Langkah itu dia lakukan untuk memperkuat posisi strategis di pasar Asia Tenggara. Mary Ng menyebut langkah ini menjadi momen bersejarah bagi Kanada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan memimpin delegasi besar ini, kami memamerkan inovasi, kemampuan, dan keunggulan Kanada, sambil membuka jalan untuk kolaborasi strategis yang tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas untuk warga Kanada, tetapi juga memperkuat hubungan kami dengan kawasan Indo-Pasifik,” kata Mary Ng di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mary Ng menuturkan bahwa misi ini ditujukan untuk menjawab tantangan ekonomi global sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis Kanada di sektor energi hijau, agrikultur, teknologi digital, infrastruktur, serta transportasi. Dia menyebut Indonesia sebagai negara yang bertumbuh merupakan mitra penting bagi Kanada.
"Misi ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih hijau dan adil," ujarnya.
Dalam acara itu, Mary Ng juga bertemu dengan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso. Mereka sepakat untuk memperkuat kerja sama antara Kanada dan Indonesia. "Ekonomi Anda yang dinamis benar-benar menunjukkan potensi yang sangat besar bagi Kanada," tutur Mary.
Sebelum berangkat ke Indonesia, Mary Ng sempat bertemu dengan para pebisnis di Vancouver, British Columbia. Dalam pertemuan itu, dia menegaskan urgensi misi ini dalam mendiversifikasikan hubungan ekonomi Kanada di luar Amerika Utara dan Eropa.
Menteri Ng juga dijadwalkan bertemu dengan para pemangku kepentingan utama untuk membahas isu-isu penting seperti perubahan iklim, pemberdayaan perempuan sebagai pemimpin dan pengusaha, hingga penguatan hubungan Kanada-ASEAN.
Tak hanya itu, Mary Ng juga akan bertemu dengan mitra internasional untuk mempromosikan perdagangan inklusif yang menguntungkan pada pihak yang terlibat.