Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spanduk White Lives Matter mengejutkan para pemain sepak bola Liga Inggris yang sedang berlutut menghormati gerakanBlack Lives Matter kemarin sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Slogan White Lives Matter, menurut Anti Defamation League di situs resminya menjelaskan, tiga kata itu berasal dari frasa supremasi kulit putih yang muncul di awal tahun 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Slogan itu muncul untuk melawan gerakan Black Lives Movement yang saat itu memprotes tindakan brutal polisi terhadap warga Amerika keturunan Afrika dan protes di Ferguson, Missouri tahun 2014 tentang penembakan yang menewaskan Michael Brown di tangan seorang perwira polisi Ferguson.
Sejumlah organisasi kulit putih di beberapa negara bagian khususnya di Texas bernama Aryan Renaissance Society, mempromosikan slogan White Lives Matter lewat selebaran, unjuk rasa dan kampanye mereka.
Setahun kemudian, kelompok-kelompok supremasi kulit putih lainnya termasuk Ku Klux Klan menggunakan slogan itu. Dalam tempo cepat, slogan itu menjadi mantra bagi pendukungnya dalam berbagai aktivitas mereka.
Organisasi Southern Poverty Law Center memasukkan gerakan White Lives Matter sebagai organisasi penyebar kebencian.
Kelompok White Lives Matter sering membawa senjata dan mengenakan pakaian-pakaian ala militer dalam menjalankan aksinya yang diwarnai tindakan kekerasan.
