Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Korea Selatan menginstruksikan stafnya untuk membentuk tim yang bertugas menyelidiki dugaan suap tas Dior istri Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. Kasus suap tas Dior istri Presiden Korsel, Kim Keon Hee mencuat di tahun 2022. Kim Keon Hee diduga menerima tas tangan mewah dari koleganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaksa Agung Lee One-seok menyampaikan seruan tersebut dalam pertemuan rutin dengan Song Kyung-ho, kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, pada hari Kamis pekan lalu, menurut sumber.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu Negara Kim mendapat kecaman setelah outlet media lokal merilis rekaman video pada November tahun lalu. Dalam video itu, ia disebut menerima tas Christian Dior dari seorang pendeta keturunan Korea-Amerika pada bulan September 2022. Pendeta tersebut diam-diam merekamnya dengan kamera tersembunyi.
Desember lalu, outlet media tersebut mengajukan pengaduan terhadap Kim dan Presiden Yoon Suk Yeol ke penuntutan, karena diduga menerima suap. Hanya ada sedikit kemajuan dalam penyelidikan.
Instruksi tersebut dikeluarkan setelah Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang berkuasa menderita kekalahan telak dalam pemilihan parlemen bulan lalu. Partai oposisi utama, Partai Demokrat, berjanji akan mengusulkan penyelidikan khusus terhadap berbagai tuduhan seputar ibu negara, setelah sidang baru Majelis Nasional dimulai bulan ini.
Kim juga dituduh terlibat dalam manipulasi harga saham Deutsch Motors Inc., dealer mobil BMW di Korea Selatan, antara 2009 hingga 2012.
Pada Februari, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan istrinya tak berhasil menolak pemberian hadiah. Namun tak ada permintaan maaf dari presiden terhadap kasus ini.
KOREAN TIMES
Pilihan editor: Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis