Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Keadaan darurat?

Kongres tertinggi rusia menolak resolusi yeltsin dan menerima resolusi garis keras. sampai kamis pekan lalu belum jelas apa reaksi yeltsin.

20 Maret 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA bakal menang: Presiden Rusia Boris Yeltsin atau Ketua Parlemen Rusia Ruslan Khasbulatov? Tergantung angkatan bersenjata Rusia. Tepatnya, sejauh mana kedua tokoh yang bersaing itu berhasil menggalang dukungan di tubuh militer Rusia. Peran penting militer Rusia kian disebut-sebut setelah dua pekan lalu Yeltsin mengancam bakal mengambil ''langkah pamungkas'' yang radikal. Lebih-lebih setelah Kamis pekan lalu Kongres Tertinggi Rusia menolak resolusi Yeltsin dan menerima rancangan resolusi kelompok garis keras. Resolusi garis keras menutup kemungkinan pembicaraan pembagian kekuasaan antara presiden dan ketua parlemen. Adapun langkah pamungkas Yeltsin diduga adalah diterapkannya keadaan darurat. Ini kalau Kongres memang tetap menutup kemungkinan pembagian kekuasaan, dan menghalangi diadakannya referendum. Dalam resolusinya, Yeltsin menyerukan agar parlemen menyerahkan kepada pemerintah kontrol atas bank sentral, perdagangan luar negeri, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Seperti diketahui, berdasarkan konstitusi Rusia (warisan rezim lama bekas negara Uni Soviet), parlemen menguasai badan-badan keuangan penting. Karena itulah, antara lain, mengapa reformasi ekonomi Yeltsin berjalan seret dan terancam gagal selalu dipecundangi kubu legislatif. ''Saya ingin kekuasaan presiden yang kuat di Rusia. Bukan karena saya yang jadi presiden, melainkan karena saya yakin itulah satu-satunya cara bagi Rusia untuk bangkit lagi,'' kata Yeltsin dalam pidatonya di muka sidang Kongres Rusia, Kamis pekan lalu. Ada berbagai pendapat mengapa Yeltsin tak langsung mengambil langkah radikal. Mungkin Yeltsin tidak yakin akan dukungan angkatan bersenjata Rusia, seandainya ia sampai harus mengambil langkah itu. Bahwa banyak kalangan militer yang frustrasi, memihak kubu konservatif, sudah disuarakan oleh Jenderal Pavel Grachev, menteri pertahanan Rusia, dua pekan lalu. Meski pimpinan angkatan bersenjata Rusia gencar menyuarakan tekad militer untuk tak mengizinkan anggotanya digunakan untuk ''tujuan-tujuan politis'', banyak perwira menengah yang konon sudah berpihak ke kubu garis keras. Kolonel Stanislav Terekhov, ketua ''persatuan perwira radikal'', misalnya. Ia berpendapat, seandainya Yeltsin sampai mewujudkan ancaman langkah pamungkasnya, ''itulah langkah ter akhirnya sebagai presiden. Meski didukung pimpinan puncak angkatan bersenjata, keseluruhan warga militer tak akan mendukung nya.'' Tapi perkiraan bahwa kubu garis keras sudah berhasil menggaet dukungan besar militer juga masih diragukan. Sejumlah pengamat memang menilai langkah Yeltsin menghindari cara kekerasan sebagai langkah bijaksana. Setidaknya untuk meyakinkan negara Barat bahwa Yeltsin tak menggunakan tangan besi untuk menegakkan demokrasi. Kalaupun pada akhirnya Yeltsin terpaksa mengambil langkah keras dan mengangkangi konstitusi, setidaknya Barat bisa memakluminya. Atau, Yeltsin masih melihat langkah kompromi. Meski tingkat kepopuleran Yeltsin belakangan merosot tajam, sampai kini ia masih dianggap satu-satunya pemimpin Rusia yang populer. Belum tampil tokoh lain yang berbobot menjadi pemimpin di Kremlin. Pesaing utama Yeltsin, ketua parlemen Rusia Khasbulatov, oleh kebanyakan rakyat Rusia tak dipandang sebelah mata. Itu sebabnya ia mati-matian mencegah pelaksanaan referendum, 11 April nanti. Farida Sendjaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus