Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kecelakaan Bus Listrik Maut di Venesia, Pengemudi Kemungkinan Sedang Sakit

Saat kecelakaan bus terjadi, para wisatawan dalam perjananan kembali ke tempat perkemahan dekat Marghera setelah seharian berjalan-jalan di Venesia.

5 Oktober 2023 | 07.20 WIB

Petugas penyelamat mengamati peti mati di lokasi kecelakaan bus di kota Mestre dekat Venesia, Italia, 4 Oktober 2023. REUTERS/Manuel Silvestri
Perbesar
Petugas penyelamat mengamati peti mati di lokasi kecelakaan bus di kota Mestre dekat Venesia, Italia, 4 Oktober 2023. REUTERS/Manuel Silvestri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Italia pada Rabu, 4 Oktober 2023, sedang menyelidiki penyebab kecelakaan bus mengerikan yang membawa turis asing di pinggiran Venesia yang menewaskan 21 orang termasuk beberapa anak-anak dan melukai 15 lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Bus listrik tersebut menabrak pagar pembatas dan keluar dari jalan layang pada Selasa malam di distrik Mestre, terbanting ke tanah lebih dari 10 meter di bawahnya dan terbakar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kewarganegaraan semua korban tewas kini telah diverifikasi, kata prefek Venesia Michele Di Bari, perwakilan lokal kementerian dalam negeri, pada Rabu malam.

Mereka termasuk sembilan warga negara Ukraina, empat warga Rumania, tiga warga Jerman, dua warga Portugal, satu warga Kroasia, satu warga Afrika Selatan, dan seorang sopir bus asal Italia, katanya kepada lembaga penyiaran publik Italia, Rai News.

Bus tersebut sedang mengantar para wisatawan kembali ke tempat perkemahan di dekat Marghera setelah seharian berjalan-jalan di Venesia.

Kecelakaan itu terjadi sesaat sebelum pukul 20.00 waktu setempat di jalan lurus dan biasanya sangat sibuk yang menghubungkan Mestre ke pusat bersejarah Venesia dan membentang di sepanjang jalur kereta api.

“Kami menduga pengemudinya mungkin jatuh sakit,” kata presiden regional Veneto Luca Zaia kepada radio Rtl 102.5. Keterangan para saksi dan rekaman CCTV mungkin bisa memberikan petunjuk tambahan, katanya.

Namun, “rekaman (kecelakaan) yang juga muncul di media nasional menunjukkan bahwa diperlukan penyelidikan 360 derajat,” kata Di Bari, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya untuk mengambil kotak hitam kendaraan tersebut.

Mereka yang terluka dalam kecelakaan itu termasuk empat warga Ukraina, dua warga Spanyol, dua warga Austria, satu warga Jerman, satu warga Kroasia, dan satu warga Prancis, kata Di Bari pada Rabu pagi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara di televisi Italia pada Rabu untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga semua korban.

‘Ambil Putriku’

Orang-orang yang tinggal di sekitar mengatakan mereka mendengar ledakan keras dan bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba membantu.

“Ada seorang wanita berbicara bahasa Inggris dan menangis. Ketika saya menariknya keluar, dia berkata, 'ambil putriku, ambil putriku,' kata Godstime Erheneden, yang berasal dari Nigeria, kepada surat kabar Corriere della Sera.

"Ia seorang anak kecil, saya kira dia berumur dua tahun. Dia tidak sadarkan diri dan saya pikir dia sudah meninggal. Saya sangat sedih, dia seumuran dengan anak saya," tambahnya.

Pemeriksaan pelat nomor menunjukkan bahwa bus tersebut merupakan kendaraan listrik buatan pabrikan Cina. Puing-puingnya masih dipantau untuk mengetahui risiko kebakaran dari baterainya, kata petugas pemadam kebakaran pada Rabu.

Pimpinan perusahaan yang mengoperasikan bus tersebut, Massimo Fiorese, mengatakan kepada Corriere della Sera bahwa dia telah melihat rekaman video beberapa saat sebelum kecelakaan.

Gambar tersebut menunjukkan bus tingkat tersebut melambat dan tampak "hampir berhenti" ketika menabrak pagar pembatas dan terjatuh, katanya.

“Saya pikir pengemudinya sakit, karena jika tidak, saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Fiorese, seraya menambahkan bahwa pengemudi tersebut memulai shiftnya kurang dari dua jam sebelum kecelakaan.

Rekaman lokasi kecelakaan menunjukkan bahwa jalan layang tersebut dilengkapi dengan pagar pembatas logam yang sudah tua dan relatif tipis, dibandingkan dengan versi beton yang lebih baru dan lebih kokoh.

Bunga-bunga kuning telah diikat ke rel yang hancur pada Rabu dan lokasi tersebut dibelah di balik balok beton.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus