Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan, yakni bentrok paska-pertandingan sepakbola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Korban tewas dalam musibah tersebut sebanyak 153 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ibu Lyudmila Vorobieva dan seluruh staf Kedubes Rusia di Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam terkait tragedi di Malang. Turut berduka cita bersama dengan kerabat mereka yang meninggal dunia,” demikian pesan Telegram yang diunggah oleh kantor Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Minggu, 2 Oktober 2022.
Dalam pesan itu ditulis pula, doa agar mereka yang menjadi korban luka-luka dalam kejadian ini, segera pulih.
Lyudmila Georgievna Vorobieva, Duta Besar Rusia untuk Indonesia dalam sebuah wawancara khusus dengan Tempo pada Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO.
Sampai Minggu siang, 2 Oktober 2022, Komnas HAM melaporkan sebanyak 153 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi berdarah usai laga tersebut. Kejadian ini juga ramai diberitakan oleh media asing.
Kericuhan pada Sabtu malam terjadi usai tuan rumah Arema Malang (Arema FC) menjamu tamunya, Persebaya Surabaya. Sebagian dari massa suporter, yang berjuluk Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim pujaannya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Para pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil Polri dan barracuda. Kerusuhan tersebut makin parah, sejumlah flare (suar) serta berbagai benda lainnya dilemparkan oleh para oknum suporter ke arah lapangan.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau massa tersebut. Namun, penggunaan gas air mata menyebabkan penonton panik dan sesak nafas. Mereka yang berusaha keluar dari stadion Kanjuruhan untuk menghindari gas air mata pun tewas dan terluka akibat terinjak-injak.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.