Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kejutan apa lagi di teluk

Bunker tempat saddam dan stafnya berlindung tahan panas dan tak tembus nuklir. irak & sekutu mulai mengeluarkan kekuatannya masing-masing. teluk dicemari tumpahan minyak. 7 pesawat irak mendarat di iran.

2 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERANG lebih mudah dimulai daripada diakhiri. Dan meskipun para jenderal sudah mengatur taktik sedetail mungkin, kejutan di sana-sini bagaikan rudal Patriot yang sempat meluncur sendiri. Perang memang bukan kuda yang mudah dikendalikan. Ia mungkin seperti layang-layang ketika angin kencang bertiup dan berubah-ubah arahnya: sulit dikontrol. Memasuki hari keenam perang di Teluk, berita yang semula hanya desas-desus memperoleh peneguhan dari pihak Inggris. Selasa, 22 Januari. London. Hari ini, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Archie Hamilton menyatakan, bisa jadi yang dibom oleh pesawat-pesawat tempur pihak Sekutu bukan sasaran yang sebenarnya. Melainkan, karton-karton yang dibentuk serupa peluncur rudal Scud. Ini seperti membenarkan pernyataan pihak Irak di malam sebelumnya bahwa semua peluncur rudal yang dipakai mengirimkan Al Hussein ke Saudi masih utuh. Dan itu sekaligus mengoreksi pernyataan Hamilton sendiri siang sehari sebelumnya bahwa tiga dari 10 peluncur Scud Irak telah dihancurkan. Namun, sampai hari ini belum ada tanggapan sama sekali terhadap rahasia Saddam yang ditampilkan di koran mingguan Bild Am Sonntag, Jerman. Surat kabar tersebut memuat penampang ruang bawah tanah atau bunker tempat Saddam, dan sejumlah stafnya, berlindung. Itulah sebuah bunker yang bukan saja luas dan mewah, tapi dikatakan tahan panas sampai 300 derajat Celsius dan tak tertembus oleh bom nuklir sekalipun, dan punya persediaan hidup buat sekitar 30 orang selama setahun. Benarkah ini? Beberapa sumber berita memberi keterangan yang cenderung membenarkan yang dibeberkan surat kabar Jerman itu. Wartawan Reuters mewawancarai beberapa pekerja Muangthai yang mengaku ikut membangun bunker beton dan baja itu. Ia tak heran bahwa pihak Irak masih kuat meski sudah dikirimi beribu ton bom. "Tiap bunker dibuat tahan pengeboman sebesar apa pun," katanya. Jadi, ada lebih dari sebuah bunker? Rekannya, yang berusia 50 tahun, yang bekerja di Irak sejak 1979, menceritakan bahwa ia bekerja di tiga bunker dengan model berlainan. Dan bila tiba-tiba ada pesawat Irak yang mengangkasa, tak perlu heran. "Tiap bunker bisa menyimpan peluncur rudal, tank, bahkan pesawat tempur," kata pekerja Muangthai yang tak disebutkan identitasnya itu. "Saya lihat Amerika mengebom gedung yang disangka gudang rudal. Mungkin itu benar, tapi gedung itu sudah dikosongkan." Rabu, 23 Januari Radio Irak yang dimonitor di Nikosia menyatakan, sampai hari ini, telah 178 pesawat Sekutu yang dirontokkan. Pihak Sekutu hanya mengakui sejauh itu mereka telah kehilangan 18 pesawat. Hari ini Irak telah memasang sebagian dari awak pesawat Sekutu yang tertangkap di obyek-obyek vital sebagai tameng hidup. Pesawat-pesawat Sekutu menyerang pelabuhan minyak Faw dan untuk kedua kalinya menghujani Basra dengan bom, selagi sebuah Scud menyelinap dan jatuh di Tel Aviv. Juru bicara militer Sekutu menyatakan, dalam 24 jam terakhir ini pesawat-pesawat Sekutu telah melancarkan 2.000 serangan terhadap sasaran-sasaran di Irak. Dengan demikian, jumlah misi pengeboman yang dilakukan Sekutu sampai hari ini sebanyak 12.000 kali, dan 85% dari operasi tersebut dilaksanakan oleh pesawat-pesawat Amerika. Radio Baghdad mengatakan, Irak telah mengirimkan tiga Scud yang diarahkan ke ladang minyak Abqiq di sebelah timur Arab Saudi. Pihak Arab Saudi dan Sekutu tak mengeluarkan pernyataan ataupun mengakui kedatangan rudal tersebut. Beberapa saksi mata mengatakan kepada wartawan kantor berita Reuters, dua buah Scud yang meluncur ke arah Dahran dicegat dan dihancurkan rudal Patriot. Juru bicara militer Israel mengatakan, sebuah Scud dirontokkan Patriot, tapi di mana jatuhya tak dikatakan. Pihak Sekutu mengatakan, dalam beberapa hari mendatang ini mungkin akan terjadi perubahan taktik di pihak Irak. Barangkali, kata sumber-sumber intel Sekutu, Saddam Hussein sedang mempersiapkan serangkaian penyerangan mendadak yang dilakukan oleh angkatan udara. Alasannya, tak mungkin ia terus-menerus membiarkan pasukannya menjadi bulan-bulanan pengeboman Sekutu. Tapi, dikatakan pula kesiapan pasukan Saddam untuk "keluar" dari tempat persembunyiannya justru akan menguntungkan pihak Sekutu karena itu akan mempercepat selesainya konflik senjata di Teluk. Sekutu percaya angkatan udaranya, dengan peralatan elektronik dan persenjataan yang jauh lebih canggih, akan dapat mengalahkan angkatan udara Irak dengan mudah. Demikian juga pasukan daratnya. Menurut anggapan Sekutu, tank-tank Irak akan menjadi bulan-bulanan serbuan udaranya dan juga akan "dilalap" oleh tank-tank Sekutu yang jauh lebih modern. Menurut sumber militer Sekutu, tak mungkin Irak terus menjalankan taktik petak umpet seperti yang dilakukannya selama ini karena akan membuat pasukannya tak sabar dan frustrasi apabila terus berada di bawah tekanan, tanpa menyerang balik. Israel sebegitu jauh telah menderita tiga orang tewas dan sekitar 100 luka-luka sebagai akibat serangkaian serangan rudal Irak. Di negeri Yahudi itu mulai terdengar suara-suara agar Israel menuntut balas. Presiden Amerika George Bush dan Perdana Menteri Inggris John Major menyatakan turut prihatin, tapi dalam pada itu juga memuji para pemimpin Israel yang "pandai menahan diri". Major malah menganjurkan agar sikap ini dipertahankan terus. Menteri angkatan bersenjata Inggris Archie Hamilton mengakui, pihak Sekutu belum menemukan jalan keluar menetralisasi serangan-serangan Scud. Pembantu Menteri Luar Negeri Benjamin Nathanyahu yang diwawancarai oleh Televisi CNN mengatakan, Israel akan bertindak dengan otak dan bukan dengan emosi. Ada selentingan badan intelijen Mossad sedang mencari upaya menghantam landasan-landasan rudal itu. Reaksi umat Islam terhadap perkembangan di Teluk cukup keras. Di London beberapa ratus pemuka yang mewakili sekitar dua juta muslim di negeri itu menyerukan agar Amerika dan sekutu-sekutunya menghentikan pengeboman dan pembunuhan atas kaum muslimin. Mereka juga menyerukan agar semua kekuatan asing segera keluar dari kawasan Teluk. Namun, umumnya kaum muslimin Inggris tak berminat atas seruan jihad Saddam Hussein. Di Pakistan tercatat sebanyak 105 ribu orang telah mendaftar untuk melakukan perang suci di pihak Irak. Kamis, 24 Januari Di Washington Presiden Bush dan para penasihat militernya mengumumkan, serangan-serangan udara terhadap Irak berhasil baik. Dikatakan oleh Bush, serangan udara Sekutu berjalan lancar dan ia menolak anggapan-anggapan skeptis yang meragukan keberhasilan serangan-serangan udara itu. "Tak diragukan lagi Operasi Badai Gurun berjalan baik. Serangan akan dilanjutkan, dan Saddam beserta pasukannya tak akan bisa beristirahat dengan tenang," kata Bush. Lagi-lagi ini sulit dicek kebenarannya. Mesti diingat pernyataan menteri angkatan bersenjata Inggris, bom memang mengenai sasaran yang dituju. Adapun apa yang dihancurkan bom itu, sasaran sebenarnya atau hanya benda pajangan, susah dicek. Namun, selain menunjukkan serangkaian kemenangan Sekutu, Bush juga mengingatkan rakyat Amerika bahwa perang akan berjalan dalam beberapa bulan. Hari ini, untuk pertama kalinya pesawat-pesawat Jaguar milik angkatan udara Prancis turut serta menembaki sasaran-sasaran di Irak. Sebelum itu pesawat-pesawat Prancis hanya membatasi diri pada serangan atas posisi-posisi Irak di Kuwait. Pihak Prancis sejak semula memang memegang teguh Resolusi PBB yang menyatakan "mengusir Irak dari Kuwait", bukannya menyerang Irak. Hari ini pula Jepang menjanjikan akan membayar iuran US$ 9 milyar untuk menanggung biaya perang. Keputusan tersebut dikutuk oleh Radio Irak yang menyatakan Jepang harus menanggung segala akibat dari keputusan tersebut. Jepang membeli sekitar 2.000 juta barel minyak per tahun atau hampir 85% dari keperluannya dari Timur Tengah. (Dua hari kemudian sekitar 1.000 warga Tokyo mengadakan pawai mengitari Gedung Badan Pertahanan Nasional, Departemen Luar Negeri, dan Kedutaan Besar Amerika. Mereka memprotes kolaborasi Jepang terhadap Sekutu. Esoknya di Yokohama ada aksi duduk, dan di Kota Omiya ada pawai sepanjang 1,5 km. Orang-orang itu memprotes bantuan Jepang untuk perang di Teluk). Dari pernyataan-pernyataan Bush ada kesan tujuan Amerika tidak hanya sekadar mengusir Irak dari Kuwait. Dalam keterangannya kepada para wartawan Bush mengatakan bahwa ia tak mengesampingkan kemungkinan menangkap Saddam Hussein. Bush mengatakan, Saddam mesti diseret ke muka pengadilan internasional atas perlakuan buruknya terhadap para tawanan perang Sekutu. Dalam beberapa hari terakhir ini televisi Irak yang ditangkap di wilayah Iran mempertunjukkan wawancara dengan para pilot musuh yang pesawatnya dirontokkan. Hari ini angkatan udara Irak mulai menunjukkan giginya. Menurut Radio BBC, London, dua pesawat Mirage F-1 buatan Prancis milik Irak mencoba menembus pertahanan udara Sekutu dan mencoba mendekati kapal-kapal Sekutu. Kedua pesawat itu diperlengkapi dengan peluru-peluru kendali Exocet yang terbukti ampuh untuk menyerang kapal laut dalam Perang Malvinas, 9 tahun lalu. Namun, kedatangan kedua pesawat itu terbaca oleh radar armada Sekutu, yang kemudian menerbangkan beberapa pesawat pemburunya. Dalam suatu perang udara kedua pesawat Irak itu ditembak jatuh oleh sebuah pesawat Arab. Kehebatan Exocet belum sempat terbukti lagi. Jumat, 25 Januari Radio Irak menyatakan, pihaknya telah menembak lagi sebuah pemburu Inggris yang menyerang Basra dan menawan pilotnya. Dikatakan juga, 14 lagi "target di udara" -- ini istilah untuk rudal -- dirontokkan. Mungkin karena kritik yang pedas dari dunia internasional Radio Irak mengumumkan siaran televisinya tak akan lagi menayangkan wawancara dengan tawanan-tawanan perangnya sampai "waktu yang cocok". Untuk kelima kalinya Irak mengirim lagi sekumpulan rudal ke Israel dan menewaskan satu orang, serta melukai 66 orang. Namun, sekali lagi, jumlah korban dinyatakan menurut keterangan pihak Israel. Tak ada sumber netral yang menyatakan jumlah korban. Lagi-lagi, Israel menyatakan akan membalas pada waktunya yang tepat nanti. Presiden Chaim Herzog pada wartawan mengatakan, serangan-serangan rudal atas Israel membuat negeri itu akan punya kedudukan dan suara yang banyak menentukan dalam membentuk corak politik dan hubungan internasional di kawasan itu setelah perang usai. Hari ini Riyadh, ibu kota Arab Saudi, juga dihujani serangan Scud lagi. Sebuah rudal jatuh di pusat kota, menewaskan seorang warga kota. Juga, ini jumlah korban menurut keterangan resmi pihak Sekutu. Sumber pemberontak suku Kurdi menyatakan pada Reuters, kantor berita Inggris, serangan-serangan Sekutu telah menyebabkan tak kurang dari 10.000 tentara Irak tewas. Sementara itu, kantor berita Interfax dari Uni Soviet yang katanya memperoleh berita dari seorang perwira tinggi Soviet menurunkan berita tentang eksekusi panglima angkatan udara dan komandan pertahanan udara karena kegagalan mereka menghadang serangan Sekutu. Berita itu dibantah oleh Kedutaan Besar Irak di Moskow. Untuk pertama kali dalam sejarah perang, minyak ditumpahkan ke laut untuk menghalangi pendaratan musuh. Dari sebuah tambang minyak di Kuwait, Irak mengalirkan minyaknya ke pantai. Namun, Radio Baghdad mengatakan bahwa minyak itu berasal dari sebuah tangki yang terkena pengeboman kapal-kapal terbang Amerika. Amerika menuduh Irak telah melakukan "terorisme lingkungan". Sabtu, 26 Januari Tujuh pesawat Irak melakukan pendaratan darurat di Iran, dan salah satunya terbakar habis. Itulah kabar yang disiarkan Radio Iran. Berita itu sangat mengejutkan dan muncullah anggapan bahwa Iran telah memihak Irak dan memang telah mengizinkan wilayahnya dijadikan tempat menyelamatkan pesawat-pesawat Irak. Ada pendapat lain bahwa ketujuh pesawat itu justru telah melarikan diri. Iran membantah telah memihak Irak. Kata Presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, adalah suatu tindakan bunuh diri kalau Iran berpihak. Minggu, 27 Januari Di San Francisco sekitar 55.000 orang berkumpul di Gedung Pertemuan Umum di tengah kota. Banyak yang mengatakan, ini merupakan demo terbesar sejak protes-protes anti-Perang Vietnam pada pertengahan 1960-an. Kathy McNeal, salah satu aktivis demonstrasi, mengatakan, "Saddam memang gila, tapi kita menambah kegilaan itu dengan menceburkan diri ke dalam permainan yang dilakukannya." Ia mengatakan, tak ada beda antara Perang Vietnam dan Perang Teluk. Sekitar 75.000 orang mengadakan unjuk rasa di muka Gedung Putih di Washington. Mereka meneriakkan slogan-slogan antiperang: "Terkutuklah Perang", "Dukung pasukan kita dengan menariknya pulang", "Tak ada perang hanya untuk minyak". Senin, 28 Januari Satuan-satuan udara Amerika dengan menggunakan sebuah "bom pintar" berhasil merusak ruang pengatur pengaliran minyak di Kuwait. Diharapkan perusakan atas pipa pengaturnya akan menghentikan mengalirnya minyak mentah ke laut yang sengaja dibuka oleh Irak. Radio Baghdad segera menyerang: pengeboman itu menyebabkan pencemaran lingkungan. Para ahli lingkungan mengatakan, mengalirnya minyak ke Teluk akan mengakibatkan dampak lingkungan yang sangat lama. Dengan adanya minyak di perairan Teluk, banyak negara Teluk akan kekurangan air, lantaran selama ini mereka menyandarkan persediaan air dengan menawarkan air laut. Senin malam Iran menyatakan bahwa sejumlah pesawat Irak mendarat lagi di Iran. Berita yang dipantau di Nikosia itu menyebutkan, total ada 69 pesawat Irak yang berada di Iran. Pihak Sekutu mengatakan, 30 di antaranya adalah pesawat tempur dan pengebom. Tampaknya situasi Timur Tengah makin genting. Di Arab Saudi diumumkan liburan sekolah diperpanjang tiga minggu sejak awal pekan ini. Sementara itu, di depan pertemuan para penyiar siaran keagamaan, Presiden Bush menegaskan bahwa perang di Teluk sekarang ini bukan perang agama. Dan serbuan ke Irak tak akan membuat negeri itu menjadi sedemikian lemah hingga rawan terhadap agresi negeri lain. Sampai awal pekan ini, hari ke-12 perang, tak seorang pun berani mengatakan siapa kalah siapa menang, dan kapan perang usai. A. Dahana & Seiichi Okawa (Tokyo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus