Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelantan, keluar dari kelambu

Negara bagian kelantan, malaysia dinyatakan dalam keadaan darurat akibat pertentangan politik antara 2 partai melayu umno dan pas. pas akan dipecat dari barisan nasional dan berperan sebagai oposisi.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NEGARA-Bagian Kelantan, Malaysia, dinyatakan berada dalam keadaan darurat sejak 8 Nopember lalu. Itu diumumkan beberapa saat setelah satu huru-hara melanda Kota Bharu, ibu kota Kelantan, akibat pertentangan politik antara 2 partai Melayu, UMNO dan PAS. PAS - yang Melayu dan sangat Islam - sejak lama berkuasa di Kelantan. Pihak UMNO nampaknya kurang bahagia dengan keadaan itu, karena itulah mencari jalan untuk men-UMNO-kan Kelantan. Menentang keadaan darurat itu, para anggota PAS yang berada dalam kabinet federal di Kuala Lumpur beramai-ramai menarik diri. Mengenai perkembangan selanjutnya di semanjung Malaysia itu berikut ini wartawan TEMPO, G.Y. Adicondro, melaporkan hasil peninjauan di Malaysia dua pekan silam. Pertikaian politik berhenti sejenak di Malaysia. Bukan karena timbul konsensus antara partai UMNO yang nasionalis dan PAS yang Islam. Tetapi musibah pesawat milik MAS di Kampung Johor Baru 4 Desember lalu - yang menewaskan segenap awak dan penumpang yang lebih 100 orang - telah membuat para politikus yang lagi bertarung itu menundukkan kepala. Dalam pesawat yang sial itu juga ada Menteri Pertanian Malaysia. Selesai penguburan massal di Johor Baru, pertentangan kedua partai yang sama-sama dikuasai orang Melayu itu kembali seru. UMNO (United Malay National Union) dan PAS (Parti Islam Semenanjung) adalah anggota Barisan Nasional (BN), itu koalisi 11 partai yang berkuasa di Malaysia sejak Pemilu 1974. Bermula pada keadaan darurat yang sejak 8 Nopember lalu berlaku bagi seluruh negara bagian Kelantan. PAS, yang punya basis di sana serta merta menolak. Dekrit damrat itu dicetuskan Parlemen setelah terjadi demonstrasi yang mendukung Menteri Besar Kelantan Datuk Muhammad Nazir. Adalah Nazir -- tokoh PAS yang dianggap pro UMNO - yang dikenakan mosi tidak percaya oleh DPRD Kelantan yang didominir PAS. Akan hanya demonstrasi itu sendiri, Datuk Asri. ketua PAS dalam Parlemen, menuduh itu digerakkan tokoh-tokoh UMNO Kelantan dengan mendatangkan perusuh-perusuh profesionil dari Muangthai Selatan. Asri lalu meletakkan jabatan sebagai Menteri Kemajuan Tanah dan Kawasan. Bersama Asri mundur pula beberapa tokoh PAS lain yang duduk dalam pemerintah. Tun Mustapha Akankah PAS yang membangkang itu dipecat dari BN? Kabarnya memang begitu. Namun bagi UMNO tak begitu mudah untuk mendesakkan keinginannya yang drastis. Beberapa partai lain dalam BN dikabarkan tak akan setuju kalau sampai PAS didepak. Menteri Besar dari Serawak Datuk Ya akub Rachman beranggapan: kalau PAS dikeluarkan akan merugikan persatuan Kaum Melayu dan mengurangi pengaruh Islam dalam pemerintahan. Bisa dipastikan, suara Ya akub yang memimpin partai Pesaka Bumiputera Bersatu akan sama dengan Tun Mustapha yang memimpin United Sabah National Union. M. Adib Adam, sekretaris eksekutif UMNO, merasa bingung juga. Dia mengakui UMNO repot juga menghadapi dilema ini. Menurut Adam yang juga Sekretaris Eksekutif BN, kalau PAS tak disingkirkan, UMNO bisa dianggap banci. Kalau dibiarkan, PAS dapat peluang untuk menuduh UMNO pengkhianat Melayu. Tapi orang-orang UMNO rupanya mendapat akal juga. Mereka akan mendesak agar tokoh-tokoh PAS yang membangkang saja yang dieksit dari BN. Maka kalau gagasan itu sampai disepakati ke- 11 anggota BN (masing-masing partai punya satu suara), boleh jadi PAS bakal pecah dua: pendukung Datuk Nazir dan pendukung Datuk Asri. Datut Asri sendiri tak begitu gembira melihat kemelut politik yang melanda partainya (lihat box). Tapi di mata UMNO, keengganan PAS untuk keluar dari Barisan dianggap basa-basi politik saja. Beberapa pimpinan UMNO berpendapat: PAS sebenarnya sudah lama punya niat keluar dari Barisan, demi menyelamatkan eksistensinya sendiri. Menurut mereka, masuknya PAS dalam BN justru dirasakan sebagai jebakan. Sebab antara UMNO dengan PAS ada konsensus, bahwa PAS tak boleh berkampanye di daerah UMNO dan sebaliknya. Menurut UMNO, konsensus itu tak bisa membuat PAS mekar, hingga mereka tetap merasa sebagai partai Melayu kelas dua. "Itu pula sebabnya partai itu dianggap sudah berniat keluar dari BN agar bisa bebas bergerak sebagai oposisi. Di Balik Kelambu Apakah PAS akan dibiarkan kembali berperan sebagai oposisi? Masih harus ditunggu. Tapi beberapa orang di Kelantan ada juga yang menengok ke belakang, dan bermimpi zaman itu bisa hidup kembali. Hanya sebagai contoh, seorang penghulu di kawasan Pasir Putih, tak jauh dari Kota Bharu berkomentar: Sesudah PAS dan UMNO bergabung, tak lagi ada kegiatan politik di sini. Ke duanya asyik membangun. Segera sang penghulu itu menyambung. Tapi apalah yang dibangun? Sekolah? Klinik? Kami pun sudah membangun itu sejak dahulu, katanya. Perkawinan UMNO dengan PAS oleh penghulu itu diibaratkannya sebagai mempelai yang asyik di balik kelamu. Dia berharap PAS bisa mandiri lagi, karena rakyat di Kelantan suka juga berpolitik, katanya. Lain pula pendapat Moh. Abdullah instruktur pada Lembaga Pertumbuhan Peladang di Kelantan. Dia lebih pro UMNO dan Datuk Nazir. Selama diperintah PAS apa yang dibangun di Kelantan? Paling satu dua jembatan untuk menyeberangi Sungai Kelantan, katanya. Suara pro dan kontra PAS memang masih silang-siur. Bagi Salehuddin Abdullah, ipar Datuk Asri yang memimpin PAS di Kelantan, adalah sang waktu yang lebih menentukan. Biarlah kita lihat saja dalam pemilihan tahun depan, siapa yang lebih berkenan di hati rakyat, katanya. Buru-buru dia menambahkan: itu semua harus disertai syarat: keadaan darurat di Kelantan dicabut dulu. Di rumahnya yang dijaga ketat oleh polisi, Salehudin menyayangkan sikap Pemerintah di KL yang tak adil. Orang dibiarkan berdemonstrasi mendukung Datuk Nazir dan menyerang rumah-rumah tokoh PAS. Tapi mana mungkin kami berdemonstrasi menentang Datuk Nazir sekarang, setelah keadaan darurat dinyatakan di Kelantan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus