NEGARA-Bagian Kelantan, Malaysia, dinyatakan berada dalam
keadaan darurat sejak 8 Nopember lalu. Itu diumumkan beberapa
saat setelah satu huru-hara melanda Kota Bharu, ibu kota
Kelantan, akibat pertentangan politik antara 2 partai Melayu,
UMNO dan PAS. PAS - yang Melayu dan sangat Islam - sejak lama
berkuasa di Kelantan. Pihak UMNO nampaknya kurang bahagia dengan
keadaan itu, karena itulah mencari jalan untuk men-UMNO-kan
Kelantan.
Menentang keadaan darurat itu, para anggota PAS yang berada
dalam kabinet federal di Kuala Lumpur beramai-ramai menarik
diri. Mengenai perkembangan selanjutnya di semanjung Malaysia
itu berikut ini wartawan TEMPO, G.Y. Adicondro, melaporkan hasil
peninjauan di Malaysia dua pekan silam.
Pertikaian politik berhenti sejenak di Malaysia. Bukan karena
timbul konsensus antara partai UMNO yang nasionalis dan PAS yang
Islam. Tetapi musibah pesawat milik MAS di Kampung Johor Baru 4
Desember lalu - yang menewaskan segenap awak dan penumpang yang
lebih 100 orang - telah membuat para politikus yang lagi
bertarung itu menundukkan kepala. Dalam pesawat yang sial itu
juga ada Menteri Pertanian Malaysia.
Selesai penguburan massal di Johor Baru, pertentangan kedua
partai yang sama-sama dikuasai orang Melayu itu kembali seru.
UMNO (United Malay National Union) dan PAS (Parti Islam
Semenanjung) adalah anggota Barisan Nasional (BN), itu koalisi
11 partai yang berkuasa di Malaysia sejak Pemilu 1974.
Bermula pada keadaan darurat yang sejak 8 Nopember lalu berlaku
bagi seluruh negara bagian Kelantan. PAS, yang punya basis di
sana serta merta menolak. Dekrit damrat itu dicetuskan Parlemen
setelah terjadi demonstrasi yang mendukung Menteri Besar
Kelantan Datuk Muhammad Nazir. Adalah Nazir -- tokoh PAS yang
dianggap pro UMNO - yang dikenakan mosi tidak percaya oleh DPRD
Kelantan yang didominir PAS.
Akan hanya demonstrasi itu sendiri, Datuk Asri. ketua PAS dalam
Parlemen, menuduh itu digerakkan tokoh-tokoh UMNO Kelantan
dengan mendatangkan perusuh-perusuh profesionil dari Muangthai
Selatan. Asri lalu meletakkan jabatan sebagai Menteri Kemajuan
Tanah dan Kawasan. Bersama Asri mundur pula beberapa tokoh PAS
lain yang duduk dalam pemerintah.
Tun Mustapha
Akankah PAS yang membangkang itu dipecat dari BN? Kabarnya
memang begitu. Namun bagi UMNO tak begitu mudah untuk
mendesakkan keinginannya yang drastis. Beberapa partai lain
dalam BN dikabarkan tak akan setuju kalau sampai PAS didepak.
Menteri Besar dari Serawak Datuk Ya akub Rachman beranggapan:
kalau PAS dikeluarkan akan merugikan persatuan Kaum Melayu dan
mengurangi pengaruh Islam dalam pemerintahan. Bisa dipastikan,
suara Ya akub yang memimpin partai Pesaka Bumiputera Bersatu
akan sama dengan Tun Mustapha yang memimpin United Sabah
National Union.
M. Adib Adam, sekretaris eksekutif UMNO, merasa bingung juga.
Dia mengakui UMNO repot juga menghadapi dilema ini. Menurut Adam
yang juga Sekretaris Eksekutif BN, kalau PAS tak disingkirkan,
UMNO bisa dianggap banci. Kalau dibiarkan, PAS dapat peluang
untuk menuduh UMNO pengkhianat Melayu.
Tapi orang-orang UMNO rupanya mendapat akal juga. Mereka akan
mendesak agar tokoh-tokoh PAS yang membangkang saja yang dieksit
dari BN. Maka kalau gagasan itu sampai disepakati ke- 11 anggota
BN (masing-masing partai punya satu suara), boleh jadi PAS bakal
pecah dua: pendukung Datuk Nazir dan pendukung Datuk Asri.
Datut Asri sendiri tak begitu gembira melihat kemelut politik
yang melanda partainya (lihat box). Tapi di mata UMNO,
keengganan PAS untuk keluar dari Barisan dianggap basa-basi
politik saja. Beberapa pimpinan UMNO berpendapat: PAS sebenarnya
sudah lama punya niat keluar dari Barisan, demi menyelamatkan
eksistensinya sendiri. Menurut mereka, masuknya PAS dalam BN
justru dirasakan sebagai jebakan. Sebab antara UMNO dengan PAS
ada konsensus, bahwa PAS tak boleh berkampanye di daerah UMNO
dan sebaliknya. Menurut UMNO, konsensus itu tak bisa membuat PAS
mekar, hingga mereka tetap merasa sebagai partai Melayu kelas
dua. "Itu pula sebabnya partai itu dianggap sudah berniat keluar
dari BN agar bisa bebas bergerak sebagai oposisi.
Di Balik Kelambu
Apakah PAS akan dibiarkan kembali berperan sebagai oposisi?
Masih harus ditunggu. Tapi beberapa orang di Kelantan ada juga
yang menengok ke belakang, dan bermimpi zaman itu bisa hidup
kembali. Hanya sebagai contoh, seorang penghulu di kawasan Pasir
Putih, tak jauh dari Kota Bharu berkomentar: Sesudah PAS dan UMNO
bergabung, tak lagi ada kegiatan politik di sini. Ke duanya
asyik membangun. Segera sang penghulu itu menyambung. Tapi
apalah yang dibangun? Sekolah? Klinik?
Kami pun sudah membangun itu sejak dahulu, katanya. Perkawinan
UMNO dengan PAS oleh penghulu itu diibaratkannya sebagai
mempelai yang asyik di balik kelamu. Dia berharap PAS bisa
mandiri lagi, karena rakyat di Kelantan suka juga berpolitik,
katanya.
Lain pula pendapat Moh. Abdullah instruktur pada Lembaga
Pertumbuhan Peladang di Kelantan. Dia lebih pro UMNO dan Datuk
Nazir. Selama diperintah PAS apa yang dibangun di Kelantan?
Paling satu dua jembatan untuk menyeberangi Sungai Kelantan,
katanya.
Suara pro dan kontra PAS memang masih silang-siur. Bagi
Salehuddin Abdullah, ipar Datuk Asri yang memimpin PAS di
Kelantan, adalah sang waktu yang lebih menentukan. Biarlah kita
lihat saja dalam pemilihan tahun depan, siapa yang lebih
berkenan di hati rakyat, katanya. Buru-buru dia menambahkan: itu
semua harus disertai syarat: keadaan darurat di Kelantan dicabut
dulu. Di rumahnya yang dijaga ketat oleh polisi, Salehudin
menyayangkan sikap Pemerintah di KL yang tak adil. Orang
dibiarkan berdemonstrasi mendukung Datuk Nazir dan menyerang
rumah-rumah tokoh PAS. Tapi mana mungkin kami berdemonstrasi
menentang Datuk Nazir sekarang, setelah keadaan darurat
dinyatakan di Kelantan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini