Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dan Antara Pun Protes

Pemimpin redaksi kantor berita antara, chudori, me nyatakan: antara tidak memihak dalam perpecahan dpp pdi & melakukan protes ketika "berita yudha" menyebutkan "antara" sebagai sumber dalam konflik dpp pdi.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU-SATUNYA media massa yang paling sedikit memberitakan geger PDI adalah Antara. Kantor berita ini hanya dua kali menulis dalam buletinnya. Yang pertama edisi 25 Nopember, ketika Achmad Sukarmadidjaja mengumumkan perombakan. Mengapa? Kami tidak memihak, kata Chudhori, pemimpin redaksinya. Antara akan memberitakan lagi kalau semuanya sudah beres, tambahnya. Maka ketika Berita Yudha 5 Desember turun dengan berita utama berjudul Sanusi Dulu Tolak Fusi, Antara pun protes -- via telepon. Sebab Yudha menyebut Antara sebagai sumber. Toh Antara tak mungkin terus-terusan protes misalnya ke alamat TV-RI, sebab media yang satu ini memang tak menyebutkan sumber beritanya. Meskipun, kepada Widi Yarmanto dari TEMPO, Ishadi. Kepala Seksi Reportase & Penerangan TV-RI mengaku mengambil berita dari Antara karena Antaralah suara pemerintah. Baru setelah tahu bahwa Antara menutup pintu bagi berita-berita perpecahan PDI, Ishadi tampaknya kaget juga. Belakangan ia meralat ucapannya. Bukan dari Antara, tapi dari RRI dan edaran pers. Saya minta maaf, katanya. Tapi bagaimana dengan sebutan apa yang dinamakan untuk DPP hasil kongres pimpinan Sanusi jawab Ishadi dengan nada rendah. Yah, tentang itu sudah ada teguran kepada redaksi. Toh Ishadi masih berusaha menampilkan alasan lain. Katanya, edaran pers itu diterima dalam keadaan mepet waktunya. Datang jam 6.30. harus disiarkan jam 7.30. Dan tidak seperti koran, kami tak bisa meralat. Lain dari koran seperti Kompas atau Sinar Harapan yang mengesankan kecenderungan miring pada DPP hasil kongres pimpinan Sanusi, atau Yudha yang jelas berpihak pada DPP hasil perombakan pimpinan Isnaeni, harian Angkatan Bersenjata dan Suara Karya tampaknya ingin menunjukkan sikap netral. AB selalu menulis: "DPP Pol hasil reshuffle," "DPP PDI baru." "DPP PDI yang di-reshuffle." Sedang Suara Karya. "DPP PDI Isnaeni-Sunawar," "DPP PDI reshulfle, "DPP PDI Sanusi-Usep," "DPP PDI kongres" atau "DPP Pol lama."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus