Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah rumah sakit di Cina berada dalam tekanan menyusul kasus Covid-19 yang terus meningkat. Kasus Covid-19 di Cina naik menyusul upaya negara Tirai Bambu itu yang akan mengubah Covid-19 menjadi endemik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Selasa, 27 Desember 2022, Cina melaporkan ada tiga kematian akibat Covid-19. Jumlah itu naik dibanding Senin, 26 Desember 2022 yang tercatat ada satu pasien virus corona meninggal. Angka kematian akibat Covid-19 di Cina masih inkonsisten.
Orang-orang berbaris di klinik demam darurat yang didirikan di dalam stadion, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Beijing, China 19 Desember 2022. REUTERS/Alessandro Diviggiano/File Foto
Staf di Huaxi, yakni sebuah rumah sakit besar di kota barat daya Chengdu mengatakan mereka sangat sibuk merawat pasien-pasien Covid-19. Lonjakan pasien belum pernah terjadi sejak aturan Covid-19 di longgarkan pada 7 Desember 2022.
“Saya sudah bekerja sebagai perawat selama 30 tahun dan ini adalah momen paling sibuk yang pernah saya alami,” kata seorang sopir ambulan dari luar rumah sakit, tang tidak maj dipublikasi identitasnya.
Pada Selasa, 27 Desember 2022, terdapat antrian panjang di dalam dan di luar unit gawat darurat rumah sakit dan di klinik demam, yang tempatnya berdekatan. Sebagian besar pasien datang dengan tabung oksigen untum membantu pernafasan mereka.
Cina yang awalnya sebagai negara dengan aturan Covid-19 paling ketat di dunia, telah mengubah kebijakan pada bulan ini agar bisa menghidupkan kembali perekonomian negara itu. Jika tidak ada halangan, Cina akan benar-benar mencabut atyran Covid-19 tahun depan.
Cina memutuskan melonggarkan aturan Covid-19 setelah terjadi gelombang unjuk rasa memprotes aturan Covid-19. Virus corona di Cjba diperkirakan saat ini telah menginfeksi jutaa orang perhari.
Cepatnya penyebaran Covid-19 di Cina telah membuat sistem kesehatan negara itu rentan karena lonjakan kasus membuat rumah sakit kewalahan dan mendorong negara di sekitar Cina yang sudah memberlakukan kebijakan hidup bersama Covid-19, mempertimbangkan masuknya pelancong dari Cina.
Sumber : Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.