Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI SEBUAH kedai minum, Gunter Grass dan istrinya, Ute Grunert, menuang anggur kemenangan. "Ini sebuah kegembiraan untuk saya dan seluruh komunitas sastra Jerman," katanya di muka teman-temannya. Uang sebanyak US$ 1,4 juta (lebih dari Rp 10 miliar) agaknya tak penting bagi sastrawan Jerman yang dikenal sederhana itu. Tetapi, mungkin lebih penting baginya bahwa pemikirannya diakui oleh lembaga prestisius seperti Akademi Swedia, yang Kamis pekan silam menobatkannya sebagai peraih hadiah Nobel dalam bidang sastra.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo