Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kemlu AS Setuju Penjualan Senjata ke Israel Rp 49 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan senjata hampir US$ 3 miliar (Rp 49 triliun) ke Israel.

1 Maret 2025 | 13.03 WIB

Senjata laser terbaru yang sedang dikembangkan General Atomics Electromagnetic Systems dan Boeing atas pesanan militer Amerika Serikat. Kekuatannya 30 kilowatt, atau terkuat daripada yang ada saat ini. ga.com
Perbesar
Senjata laser terbaru yang sedang dikembangkan General Atomics Electromagnetic Systems dan Boeing atas pesanan militer Amerika Serikat. Kekuatannya 30 kilowatt, atau terkuat daripada yang ada saat ini. ga.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan senjata hampir US$ 3 miliar (Rp 49 triliun) ke Israel. Pentagon dalam pengumuman pada Jumat, 28 Februari 2025, mengungkap penjualan senjata itu termasuk bom, alat-alat penghancur dan persenjataan lainnya untuk Israel. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Reuters, persetujuan penjualan senjata ini sudah dikabarkan ke anggota Kongres Amerika Serikat pada Jumat sore, 28 Februari 2025, sebagai kondisi darurat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persetujuan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ini mengesampingkan prosedur lama yang mengharuskan adanya persetujuan dari pejabat tingkat tinggi di komite senat hubungan luar negeri dan DPR AS bidang luar negeri. Kedua badan itu, biasanya akan diberi kesempatan untuk mengevaluasi rencana penjualan dan meminta lebih banyak informasi sebelum memberi notifikasi pada Kongres. 

Penjualan senjata ke Israel itu meliputi 35.529 badan bom serba guna untuk melontarkan 2 ribu pound bom, lalu ada 4 ribu bom penghancur bunker seberat 2 ribu pound yang dibuat oleh General Dynamic. Pentagon mengatakan pengiriman senjata-senjata itu akan mulai dilakukan pada 2026. Ada pula kemungkinan sebagian dari pengadaan ini berasal dari stok Amerika Serikat yang berarti pengirimannya bisa dilakukan secepatnya. 

Paket kedua adalah penjualan senjata senilai US$ 675 juta (Rp 10 triliun) yang terdiri dari lima ribu bom seberat seribu pound dan perlengkapan terkait untuk membantu bom. Pengiriman paket ini diperkirakan dilakukan pada 2028. 

Menurut sebuah laporan baru yang dirilis Brown University pada akhir 2024, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden telah memberikan Israel setidaknya US$ 17,9 miliar atau sekitar Rp 280,5 triliun bantuan militer sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Amerika Serikat juga menggelontorkan setidaknya US$ 4,86 miliar lagi untuk melawan Houthi Yaman di Laut Merah, 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus