Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan senjata hampir US$ 3 miliar (Rp 49 triliun) ke Israel. Pentagon dalam pengumuman pada Jumat, 28 Februari 2025, mengungkap penjualan senjata itu termasuk bom, alat-alat penghancur dan persenjataan lainnya untuk Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, persetujuan penjualan senjata ini sudah dikabarkan ke anggota Kongres Amerika Serikat pada Jumat sore, 28 Februari 2025, sebagai kondisi darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persetujuan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ini mengesampingkan prosedur lama yang mengharuskan adanya persetujuan dari pejabat tingkat tinggi di komite senat hubungan luar negeri dan DPR AS bidang luar negeri. Kedua badan itu, biasanya akan diberi kesempatan untuk mengevaluasi rencana penjualan dan meminta lebih banyak informasi sebelum memberi notifikasi pada Kongres.
Penjualan senjata ke Israel itu meliputi 35.529 badan bom serba guna untuk melontarkan 2 ribu pound bom, lalu ada 4 ribu bom penghancur bunker seberat 2 ribu pound yang dibuat oleh General Dynamic. Pentagon mengatakan pengiriman senjata-senjata itu akan mulai dilakukan pada 2026. Ada pula kemungkinan sebagian dari pengadaan ini berasal dari stok Amerika Serikat yang berarti pengirimannya bisa dilakukan secepatnya.
Paket kedua adalah penjualan senjata senilai US$ 675 juta (Rp 10 triliun) yang terdiri dari lima ribu bom seberat seribu pound dan perlengkapan terkait untuk membantu bom. Pengiriman paket ini diperkirakan dilakukan pada 2028.
Menurut sebuah laporan baru yang dirilis Brown University pada akhir 2024, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden telah memberikan Israel setidaknya US$ 17,9 miliar atau sekitar Rp 280,5 triliun bantuan militer sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Amerika Serikat juga menggelontorkan setidaknya US$ 4,86 miliar lagi untuk melawan Houthi Yaman di Laut Merah,