Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Abramovich di Tanah Palestina

Konglomerat Rusia yang juga pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, ditengarai terlibat dalam pendudukan Israel di Yerusalem. Dana disalurkan melalui perusahaan di negara suaka pajak.

10 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Roman Abramovich menonton langsung pertandingan Chelsea dari tribun VVIP, di Stamford Bridge, London, Inggris,  Mei 2017. Reuters/ John Sibley Livepic
Perbesar
Roman Abramovich menonton langsung pertandingan Chelsea dari tribun VVIP, di Stamford Bridge, London, Inggris, Mei 2017. Reuters/ John Sibley Livepic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Investigasi BBC dan Shomrim menemukan peran jutawan Rusia, Roman Abramovich, dalam pendudukan Israel di Yerusalem.

  • Dananya disalurkan melalui perusahaan di negara suaka pajak.

  • Dana digunakan yayasan di Israel untuk membangun perumahan Yahudi di Yerusalem.

SUATU malam pada musim panas lalu, sebuah truk tentara Israel memasuki Tuqu, desa kuno Palestina dekat Betlehem, membawa pergi sebuah batu pembaptisan dari abad kelima di era Bizantium. Batu seberat 8 ton dan setinggi 1,5 meter itu berbentuk segi delapan dengan hiasan salib dan karangan bunga. Arkeolog memperkirakan batu itu digunakan untuk melayani jemaat di sebuah gereja kuno di desa tersebut.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus