Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Rekor Pembicara Webinar

Psikiater dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014-2019, Nova Riyanti Yusuf, memecahkan rekor MURI sebagai pembicara terbanyak acara diskusi daring tentang kesehatan jiwa. Sejak pandemi Covid-19 merebak, Nova telah mengisi lebih dari 60 webinar.

10 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nova Riyanti Yusuf dengan piagam rekor MURI sebagai Pembicara Tentang Kesehatan Jiwa terbanyak secara daring dalam tiga bulan saat ditemui di Jakarta, Selasa 06 Oktober 2020. TEMPO/STR/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KARENA sering mengisi webinar tentang kesehatan jiwa, psikiater Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu memperoleh penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Ia mencatatkan rekor sebagai pembicara kesehatan jiwa terbanyak via daring selama pandemi Covid-19. “Dari dulu saya sering mengisi ceramah tentang kesehatan jiwa, tapi tidak sesering ini,” kata Nova, 42 tahun, saat dihubungi, Senin, 5 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam penghargaan yang diberikan pada 11 September lalu, MURI mencatat Nova telah mengisi 32 topik diskusi selama April-Juni lalu. Sekretaris Jenderal Asian Federation of Psychiatric Associations dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014-2019 yang juga inisiator penyusunan Undang-Undang Kesehatan Jiwa ini sampai sekarang telah menjadi pembicara untuk lebih dari 60 acara diskusi online. Ia juga menyebarluaskan informasi lewat podcast, yang telah mencapai 30 episode.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak pandemi merebak, Nova menerima banyak permintaan menjadi pembicara webinar tentang kesehatan jiwa. Umumnya peserta diskusinya kalangan awam, dari mahasiswa, guru, siswa sekolah menengah atas, sampai pegawai kementerian. “Ada yang berkirim pesan ke saya bilang tidak bisa tidur, kalau mau tidur rasanya seperti mau mati. Mereka bertanya apakah itu masih dalam reaksi wajar,” ujarnya.

Nova mengatakan pandemi menyuguhkan ketidakpastian bagi masyarakat. Rasa takut dan cemas tidak hanya dialami mereka yang berhasil sembuh dari Covid-19, tapi juga yang pernah berkontak dengan orang yang terjangkit virus corona. Bagi karyawan, perubahan sistem kerja antara di rumah dan harus ke kantor turut memunculkan kekhawatiran. “Di perjalanan takut terpapar, di lokasi kerja takut terpapar,” ucap Nova, yang juga menyoroti kecemasan akan masa depan di kalangan mahasiswa.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus