Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kini singh naik

Chaudhury charan singh, 77, dilantik sebagai pm. india yang baru, setelah mengalahkan moraryi desai. tiga partai pendukungnya ingin tetap sebagai oposisi di parlemen, sehingga posisinya goyah. (ln)

4 Agustus 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HIRUK pikuk politik India kini agak mereda. PM India yang baru, Chaudhury Charan Singh, 77 tahun, telah diambil sumpahnya oleh Presiden Neelam Sanjiva Reddy akhir pekan lalu. Tetapi perbedaan faham segera muncul lagi dengan pembentukan pemerintahan baru. Maka seorang pendukung Singh mengeluh: "Kesulitan baru mulai. Politik India akan memasuki babak baru." Seperti halnya pada tahun 1977, ketika terbentuk partai Janata, sekarangpun beberapa kelompok politik saling mencegah lawan untuk mencapai kemenangan Koalisi yang mendukung PM Singh agaknya bertujuan seperti itu, terutama berhasil mencegah Morarji Desai, bekas PM untuk memimpin pemerintahan kembali. Janata sendiri jadi tidak kompak, sebagai persaingan pimpinannya seperti Singh dan Desai. Ketika Sabtu lalu kabinet Singh itu akan dilantik, ternyata 6 calon menteri --kesemuanya dari Partai Kongres Nasional -- tidak hadir. Pimpinan partai itu sendiri, Y.B. Chavan, datang. Di situ terbayang kesulitan. Masih ada perbedaan pendapat dalam tubuh partai Kongres itu mengenai partisipasinya dalam kabinet Singh. Sebagai pemimpin oposisi dalam parlemen, Chavan pernah ditunjuk oleh Presiden Reddy sebagai formatur kabinet baru. Ia gagal dan mengembalikan mandatnya. Bersamaan dengan itu ia menyatakan dukungannya bila Presiden leddy menunjuk Singh sebagai PM baru. Selama satu minggu kemudian dua tokoh utama yang bersaingan keras -- Singh dan Desai -- saling mencari jumlah pendukung terbesar. Tiap formatur harus mengumpulkan paling sedikit 270 suara dari 538 anggota parlemen. Satu ketika kedua petanding itu menyampaikan daftar pendukung masing-masing kepada Presiden Reddy. Dan masing-masing berisi 280 nama pendukung. Tentu Presiden Reddy meragukan perkiraan mereka karena jumlah suara dalam parlemen hanya 538. Lantas ia memerintahkan mereka untuk berhitung lagi. Sibuklah Singh dan Desai. Tapi akhirnya terbukti bahwa Desai hanya bisa mengumpulkan 236 suara pendukung, sedang Singh 262. Dengan dukungan 262 suara itu. Singh masih belum bisa mengklaim mayoritas Beberapa anggota dari golongan sosialis dalam partai Janata menyatakan meninggalkan partai itu. Namun pimpinannya, bekas menteri perindustrian George Fernandez, berjanji akan mendukung Singh. Adalah sikap Fernandez akhirnya yang mendorong Presiden meminta Singh untuk membentuk pemerintah baru. Fernandez mengemukakan keberatannya terhadap Janata pimpinan Desai. "Kami tidak bakal mendukung suatu pemerintahan pimpinan Desai yang dikuasai RSS," katanya. Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) adalah golongan ekstrim kanan Hindu, yang menampung kegiatan bekas Jana Sangh. Golongan ini makin erat hubungannya dengan Desai. Singh dalam Janata mewakili golongan sekular. Presiden Reddy menunjuk Singh sebagai formatur baru lebih cepat dari dugaan semula. Tampak Singh belum siap betul. Terbukti Sabtu itu semua menteri yang dilantik kecuali 3 orang -- belum mendapat jabatan nnereka, sedang 6 calon menterinya belum hadir. Betapa labilnya koalisi ini dibuktikan pula dengan bentuk dukungan dari beberapa partai. Partai Komunis India (pro-Moskow), Partai Kongres (Indira Gandhi) dan Blok Sosialis -- semua itu menyatakan mendukung Singh dengan ketentuan bahwa identitas partai mereka tetap dipertahankan. Bahkan dalam parlemen mereka ingin tetap di pihak oposisi. Hal ini berarti posisi Singh sewaktu-waktu bisa rontok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus