Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Athena menggelar workshop mahakarya seni ukir tradisional Bali bertajuk “Balinese Traditional Wooden Arts on the Hellenes Olive Tree” yang menjadi bagian dari rangkaian "Indonesia Expo 2024." Workshop ini sekaligus memperingati 75 tahun hubungan erat antara Indonesia dan Yunani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam workshop ini KBRI Athena bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang telah mengirimkan dua seniman terbaiknya yaitu I Made Nyoman Sumantra dan I Made Nyoman Suparta. Mereka akan menciptakan sebuah ukiran patung kayu setinggi 2,4 meter dengan menggunakan kayu pohon zaitun, simbol ikonik Yunani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua seniman Bali ini akan mengangkat cerita epik Ramayana, dengan fokus pada dua babak yang mencerminkan tema persahabatan dan kesetiaan. I Made Nyoman Sumantra menjelaskan, “Dalam Ramayana, terdapat babak yang menggambarkan persahabatan abadi antara Rama dan Hanoman, serta babak yang menggambarkan kesetiaan antara Rama dan Shinta, serta Hanoman kepada Rama.” Melalui karya ini, kedua seniman berharap persahabatan antara Indonesia dan Yunani dapat langgeng.
“Seperti hubungan Rama dan Hanoman di mana Hanoman tetap setia kepada Rama dalam suka dan duka,” ungkap I Made Nyoman Sumantra.
Kedua seniman juga berharap agar karya seni ini dapat memperkenalkan keindahan seni ukir Indonesia kepada masyarakat dunia. Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Bebeb AKN Djunjunan, mengatakan acara ini sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk memperkenalkan nama Indonesia di Yunani.
"Kami berharap melalui karya seni ini, masyarakat Yunani dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia, serta memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama 75 tahun," ujarnya.
Penggunaan kayu pohon zaitun sebagai media ukir merupakan sesuatu yang unik dan belum pernah digunakan sebelumnya di Indonesia. Pengalaman ini menjadi tantangan tersendiri bagi kedua seniman asal Bali. I Made Sumantra menjelaskan pohon zaitun memiliki kemiripan karakter dengan pohon kamboja di Indonesia, meskipun perbedaan kepadatan dan komposisi serat kayu zaitun menghadirkan tantangan tersendiri dalam proses pengerjaannya.
Saat ini, proses pembersihan pohon, dan pembuatan global model patung, tengah berlangsung di gedung Athens School of Fine Arts, lembaga seni tertua dan paling terkemuka di Yunani. Diperkirakan patung akan selesai dan siap untuk dipamerkan pada akhir September 2024. Setelah selesai, karya seni ini akan diserahkan secara simbolis oleh masyarakat Indonesia kepada masyarakat Yunani melalui Parlemen Yunani. Karya ini nantinya akan ditempatkan di gedung Parlemen, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan menjadi simbol persahabatan yang mendalam antara Indonesia dan Yunani.
Sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan Indonesia-Yunani, setelah kegiatan ukir ini, akan diadakan juga kolaborasi seni pelukis kontemporer kedua negara. Rangkaian acara ini diharapkan dapat semakin menyemarakkan perayaan dan memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini