Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China (CPC) memastikan amendemen konstitusi sekaligus mengukuhkan posisi Xi Jinping.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain sebagai Presiden China, Xi juga menjabat Sekretaris Jenderal CPC atau pemimpin utama partai berkuasa sekaligus Ketua Komisi Pusat Militer China.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan amandemen itu pula, pembatasan masa jabatan dua periode lima tahunan Sekjen CPC akan dicabut.
"Tugas penting Kongres Nasional ke-20 adalah mengamandemen konstitusi partai," kata juru bicara Kongres Nasional ke-20 CPC Sun Yeli di Beijing, Sabtu 15 Oktober 2022.
Sun menganggap amendemen adalah hal yang wajar dalam kongres sebagai bentuk inovasi partai. "Konstitusi partai saat ini merupakan hasil revisi yang disahkan pada Kongres Nasional ke-12," ujar Sun dalam jumpa pers yang diikuti oleh ratusan media lokal dan asing.
Kemudian mulai Kongres Nasional ke-13, amandemen konstitusi partai sudah lazim dilakukan di setiap kongres.
Dalam Kongres Nasional ke-20 yang pembukaannya digelar di Balai Agung Rakyat, Beijing, Ahad 16 Oktober 2022, Xi akan menyampaikan laporan kerja Komite Sentral ke-19 CPC yang telah dipimpinnya selama periode lima tahun kedua.
Kedudukan Xi sebagai orang nomor satu di Negeri Tirai Bambu tidak tergoyahkan setelah sejumlah rival politiknya kini berada di balik tirai besi. Pengadilan di China telah menjatuhkan serangkaian hukuman terkait korupsi tingkat tinggi dalam beberapa pekan terakhir terhadap sejumlah tokoh politik menjelang kongres partai Komunis.
Sun Lijun, mantan wakil menteri untuk keamanan publik, dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan pada 23 September – setelah dia mengaku bersalah menerima suap, menggunakan kekuatan politiknya untuk kepentingan pribadi, dan memiliki senjata api secara ilegal.
Di China, hukuman mati sementara dapat diringankan menjadi hukuman seumur hidup, tergantung pada perilaku terpidana dalam dua tahun pertama setelah putusan.
Putusan terhadap Sun menandai kemungkinan akhir dari kampanye anti-korupsi intensif Xi Jinping yang menargetkan "klik politik" Sun.
Ini melibatkan pejabat tinggi seperti mantan menteri kehakiman Fu Zhenghua, mantan kepala urusan politik dan hukum di provinsi Jiangsu timur Wang Like, dan tiga mantan kepala polisi. Liu Yanping, mantan kepala komisi inspeksi disiplin, juga telah didakwa atas tuduhan korupsi.
“Hukuman penjara yang baru-baru ini diumumkan menunjukkan bahwa Xi Jinping menutup langkah para rivalnya sebelum kongres partai,” kata Bruce Dickson, seorang profesor di Universitas George Washington yang penelitian dan pengajarannya berfokus pada dinamika politik China, kepada Al Jazeera.
“Bagi mereka yang berspekulasi ada penentangan terhadap kepemimpinan Xi Jinping, kalimat-kalimat ini memperjelas bahwa dialah yang bertanggung jawab.”
ANTARA | AL JAZEERA