Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia: Amerika Serikat Beri Izin Penjualan Senjata ke Israel dan Gaza Dijanjikan Jadi Pusat Wisata Dunia

Top 3 dunia pada 10 Februari 2025, didominasi berita soal perkembangan terbaru perang Gaza, di mana AS menyetujui penjualan senjata ke Israel

11 Februari 2025 | 06.00 WIB

Top 3 Dunia: Amerika Serikat Beri Izin Penjualan Senjata ke Israel dan Gaza Dijanjikan Jadi Pusat Wisata Dunia
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Senin, 10 Februari 2025, diurutan pertama berita tentang Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang menyetujui penjualan senjata ke Israel total senilai Rp 114 triliun. Persetujuan pembelian peralatan militer itu, dilakukan di tengah rapuhanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin mengambil alih dan mengelola Gaza selama beberapa waktu ke depan. Dia ingin mengembangkan dan menciptakan ribuan lapangan kerja dengan sesuatu yang akan luar biasa, bahkan menjadikannya pusat wisata dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berikut top 3 dunia selengkapnya: 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Beri Izin Penjualan Senjata ke Israel Rp 114 Triliun

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pada Jumat, 7 Februari 2025, mengumumkan telah menyetujui penjualan perlengkapan militer ke Israel dengan total nilai lebih dari USD 7 miliar (Rp 114 triliun). Pembelian Israel itu, termasuk bom dan rudal. 

Sebelumnya pada awal pekan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump rapat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Dalam pernyataan bersama, Trump mencetuskan ide agar Gaza menjadi milik Washington. Dia juga mengajukan proposal relokasi warga Gaza ke luar Palestina atau ke negara-negara tetangga

Menurut Badan Kerja Sama bidang Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat (DSCA), dua permohonan penjualan senjata sudah dikirim ke Kongres pada Jumat, 7 Februari 2025. Satu permohonan penjualan amunisi dan perlengkapan militer bernilai USD6.75 miliar. Adapun pengiriman barang-barangnya akan dilakukan pada awal tahun ini. 

Paket penjualan senjata kedua, diantaranya 3 ribu Hellfire dan perlatan terkaitnya dengan total nilai sekitar USD660 juta. Pengiriman rudal-rudal ini diperkirakan dimulai pada awal 2028, namun penggunaannya harus membutuhkan pelatihan dari militer Amerika Serikat. 

Baca selengkapnya di sini 

2. Rincian Rencana Donald Trump Ingin Jadikan Gaza Sebagai Pusat Wisata Dunia

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan menjadikan Jalur Gaza sebagai pusat wisata dunia. Hal itu ia utarakan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa, 4 Februari 2025.

Trump mengumumkan bahwa AS akan mengambil alih dan mengelola Gaza, yang kemungkinan akan berlangsung selama beberapa waktu ke depan. "Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu, mengembangkan dan menciptakan ribuan lapangan kerja dengan sesuatu yang akan luar biasa," kata Trump kepada para wartawan setelah pertemuan selama tiga jam dengan Netanyahu. 

Pada Kamis, 6 Februari 2025, Trump mengeklaim bahwa Israel akan menyerahkan Gaza kepada Amerika Serikat setelah perang berakhir. Penduduk di Gaza akan dipindahkan ke tempat lain, sehingga menurut Trump tak ada pasukan Amerika yang diperlukan lagi di lapangan.

Trump mengklarifikasi rencananya dalam komentar di platform web Truth Social miliknya. Ia pernah mengakui kemungkinan pasukan Amerika akan dikerahkan ke Gaza. "Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir," katanya seperti dikutip Reuters, Kamis, 6 Februari 2025.

Baca selengkapnya di sini 

3. Kementerian Luar Negeri Pastikan Sistem Kerja Internal Tetap Baik di Bawah Sugiono

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan mekanisme dan prosedur kerja di lingkungan internal kementerian itu tetap terjaga baik di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono. Klarifikasi ini disampaikan setelah muncul informasi di media sosial soal terjadinya perubahan tata kerja di Kementerian Luar Negeri sejak Sugiono menjabat sebagai Menlu.

“Kementerian Luar Negeri RI memiliki metode kerja yang jelas, baik cara komunikasi ataupun dialog antar-level pimpinan, terutama antara menlu dan para pejabat eselon 1 kementerian,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah Soemirat dalam pernyataan tertulis, Senin, 10 Februari 2025.

Informasi di media sosial di antaranya menyebutkan menlu kurang berkoordinasi, memberi disposisi secara lisan kepada bawahannya, dan tidak membuat catatan tertulis tentang pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan para pejabat penting di luar negeri.

Menurut Rolliansyah, yang biasa dipanggil Roy, banyak metode kerja yang diterapkan di Kementerian Luar Negeri RI sehingga tidak perlu dipermasalahkan apakah "penyampaiannya disampaikan secara tertulis ataupun non-tertulis." Sugiono tidak segan melakukan kontak langsung dengan pejabat eselon II untuk mendapat masukan teknis mengenai isu yang dibahas jika diperlukan.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Suci Sekarwati

Suci Sekarwati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus