Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 62 warga Ishikawa, Jepang, tewas akibat gempa bermagnitudo 7,6 yang terjadi Senin, 1 Januari 2024, kata pemerintah daerah itu seperti dilaporkan laman stasiun televisi Jepang, NHK, pada Rabu.
"Jepang tengah terus diguncang gempa susulan setelah gempa maut bermagnitudo 7,6 itu," tulis NHK dalam lamannya itu.
Operasi pencarian korban terus berlangsung di Prefektur Ishikawa yang merupakan wilayah paling parah terkena gempa itu. Menurut NHK, puluhan ribu warga terpaksa hidup tanpa listrik.
"Dikhawatirkan masih banyak korban yang terperangkap di dalam rumah-rumah yang ambruk. Pemerintah mengingatkan kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan hampir sama," lapor NHK.
Pemerintah kota Wajima di Prefektur Ishikawa menyebutkan bahwa 25 rumah ambruk.
"Para petugas pemadam kebakaran menggunakan gergaji listrik untuk memasuki bangunan yang runtuh guna menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya," kata NHK.
Gempa dahsyat itu juga memicu kebakaran yang melalap 200 rumah di Wajima, sedangkan di kota Suzu pejabat setempat mengungkapkan sebanyak 50 rumah rata dengan ranah akibat gempa itu.
Selasa pagi kemarin, sebuah helikopter NHK mengabadikan kursi-kursi yang ditata sedemikian rupa di sebuah parkir untuk membentuk kata "SOS" (permintaan tolong).
NHK juga melaporkan bahwa berbagai rumah sakit di Wajima dan Suzu sibuk merawat korban luka akibat gempa ini.
Ribuan orang di beberapa prefektur terdampak gempa masih berlindung di tempat-tempat pengungsian, sementara pasokan air ke beberapa daerah terputus sehingga memaksa warga antre mendapatkan air minum.
Gempa tersebut juga memicu tanah longsor yang memutus sejumlah jalan utama di kedua kota di Prefektur Ishikawa itu.
Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa bagian jalan tol sepanjang 100 meter di Oyabe, Prefektur Toyama, ambruk sehingga menutup lalu lintas di sana. Akibatnya, kendaraan dipaksa putar balik. Bagian jalan yang ambruk itu berada di Jalan Tol Nasional Rute 359 yang berada dekat perbatasan Prefektur Ishikawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini