Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Utara: Kerja Sama dengan Rusia Hal yang Biasa untuk Tetangga

Korea Utara mengecam pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang mengkritik kerja sama negaranya dengan Moskow.

25 September 2023 | 16.39 WIB

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Perbesar
Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara pada Senin mengecam Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol karena mengkritik kerja sama mereka dengan Moskow setelah kunjungan pemimpin Kim Jong Un ke Rusia, dengan mengatakan bahwa hal itu "wajar" dan "normal" bagi negara tetangga untuk menjaga hubungan dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Yoon, yang berbicara di Majelis Umum PBB pekan lalu, mengatakan bahwa jika Rusia membantu Korea Utara meningkatkan program senjatanya sebagai imbalan atas bantuan perangnya di Ukraina, hal itu akan menjadi “provokasi langsung.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam artikel yang dimuat oleh kantor berita KCNA, Korea Utara mengecam Yoon karena memfitnah kerja sama persahabatannya dengan Rusia dengan "kejam", dan mengatakan bahwa Yoon bertindak sebagai "pengeras suara" bagi Amerika Serikat.

“Merupakan hal yang wajar dan normal bagi negara-negara tetangga untuk menjaga hubungan dekat satu sama lain, dan tidak ada alasan untuk menganggap praktik tersebut sebagai hal yang patut dipertanggungjawabkan,” katanya.

Kim kembali ke negaranya pekan lalu dari perjalanan selama seminggu ke Rusia di mana ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan ekonomi.

Para pejabat AS dan Korea Selatan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Rusia mungkin sedang mencoba memperoleh amunisi dari Korea Utara untuk menambah persediaan amunisi mereka yang semakin menipis untuk perang di Ukraina, sementara Pyongyang mencari bantuan teknologi untuk program nuklir dan rudalnya.

Segala kegiatan yang membantu program senjata Korea Utara dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Kebijakan luar negeri DPRK...tidak akan terikat pada apa pun, dan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara tetangga dekatnya akan terus tumbuh lebih kuat," kata komentar tersebut. DPRK adalah inisial nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus