BERBEDA dengan Irak, Korea Utara lebih lunak—terhadap Tim Inspeksi PBB. Negara berpaham komunis di Semenanjung Korea itu bersedia menghentikan proyek senjata nuklirnya. Bahkan Jepang, yang merasa paling terancam dengan kehadiran nuklir Korea Utara, menanggapinya dengan tenang. Soalnya, AS telah menginformasikannya jauh-jauh hari dan berjanji akan terus menekan Korea Utara. Jika selama ini Jepang waswas, itu bisa dipahami. Bila perang nuklir disulut Korea Utara, Jepang kemungkinan besar akan menjadi sasaran awal sebagai sekutu AS di kawasan itu, di samping Korea Selatan, tentu.
Tapi Uni Eropa, yang meneken perjanjian pembangunan reaktor nuklir ringan dengan Korea Utara, Agustus lalu, punya kekhawatiran lain. Pasalnya, pengakuan adanya reaktor nuklir di negaranya oleh pemerintah Korea Utara dianggap mengingkari maksud perjanjian bernilai 20 juta euro atau sekitar Rp 179,9 miliar itu. Sebelum bersepakat, Uni Eropa rupanya tak tahu benar kemampuan nuklir rekanannya.
I G.G. Maha Adi (AP, Reuters, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini