Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korupsi, Arab Saudi Menahan Pangeran dan Pecat Menteri

Arab Saudi menahan pangeran dan menteri setelah membentuk Komisi Antikorupsi pada Sabtu, 4 Nopember 2017.

5 November 2017 | 15.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Raja Salman tiba di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, 12 Maret 2017. AP/Shizuo Kambayashi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan sebuah Komisi Antikorupsi yang baru dibentuk Kerajaan menahan sedikitnya 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan bekas menteri karena diduga melakukan korupsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mereka ditahan pada Sabtu petang, 4 November 2017, atas dugaan korupsi," tulis Al Arabiya, Ahad, 5 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Mohammed bin Salman. REUTERS

Menurut laporan Al-Arabiya, Komisi Antikorupsi yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman menemukan sejumlah bukti korupsi pada insiden banjir 2009, yang menghantam sejumlah kawasan di Jeddah, dan masalah merebaknya virus pernapasan di Timur Tengah (MERS) pada 2012.

Komisi Antikorupsi di Saudi memiliki hak mengivestigasi, menahan, mengeluarkan pelarangan perjalanan, membekukan rekening, serta mengetahui aliran dana dan kepemilikan aset individu, yang diduga terlibat korupsi.

"Keputusan membentuk Komite Antikorupsi bertujuan untuk mengetahui kepemilikan uang seseorang yang diperoleh secara ilegal," kata Raja Salman, seperti dikutip Al Arabiya.

Menurut berita yang dilansir kantor berita Reuters, salah satu pangeran Arab Saudi yang ditahan adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, seorang miliader yang memiliki perusahaan Kingdom Holding.

Alwaleed bin Talal. AFP Photo

Adapun di antara menteri senior yang dipecat adalah Pangeran Meteb bin Abdullah yang saat ini menjabat sebagai Kepala Keamanan Nasional Arab Saudi dan Menteri Ekonomi Adel Fakeih.

"Abdullah al-Sultan, seorang Komandan Angkatan Laut Arab Saudi, digantikan oleh Fahad al-Ghali. Namun tidak ada alasan jelas soal penggantiannya," tulis Al Jazeera melaporkan, Ahad.

Namun demikian Arab Saudi membantah kabar ada pemecatan terhadap sejumlah menteri senior dan penahahan terhadap selusin pangeran oleh Komite Antikorupsi seperti dilaporkan oleh beberapa media pada Sabtu kemarin.

AL JAZEERA | AL ARABIYA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus