Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SERANGAN terbaru terhadap Rumah Sakit al-Ahli Arab di Gaza pada Minggu terjadi ketika Israel merebut sebuah koridor di selatan wilayah Palestina yang dilanda perang. Mereka berencana untuk memperluas serangan militernya setelah melanggar gencatan senjata pada Maret, Al Jazeera melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Israel secara konsisten menyerang rumah sakit-rumah sakit di Gaza, yang secara sistematis melumpuhkan layanan Kesehatan untuk orang-orang yang terluka dengan alasan yang sama meski tak pernah ada bukti: mereka mengincar Hamas yang bersembunyi di sana. Fasilitas kesehatan di Gaza terus menjadi target berulang kali, termasuk dengan bom seberat 2.000 pon yang dibuat di Amerika Serikat.
Pola Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Gaza Mengkhawatirkan
Kantor Hak Asasi Manusia PBB, pada akhir tahun lalu, menerbitkan sebuah laporan tentang serangan-serangan Israel atas rumah sakit-rumah sakit di Gaza. Laporan yang diterbitkan ada 31 Desember 2024, menemukan bahwa pola serangan mematikan Israel terhadap dan di dekat rumah sakit di Gaza, serta pertempuran yang terkait, mendorong sistem perawatan kesehatan ke ambang kehancuran total, dengan dampak yang sangat buruk terhadap akses kesehatan dan perawatan medis warga Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan-serangan yang didokumentasikan antara 7 Oktober 2023 dan 30 Juni 2024 itu menimbulkan kekhawatiran serius tentang kepatuhan Israel terhadap hukum internasional, demikian laporan tersebut. Tenaga medis dan rumah sakit secara khusus dilindungi oleh hukum humaniter internasional, asalkan mereka tidak melakukan, atau tidak digunakan untuk melakukan, di luar fungsi kemanusiaan mereka, tindakan yang membahayakan musuh.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan pengeboman yang tanpa henti dan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza seolah-olah belum cukup. Satu tempat perlindungan di mana warga Palestina seharusnya merasa aman justru menjadi jebakan maut. “Perlindungan rumah sakit selama peperangan adalah yang terpenting dan harus dihormati oleh semua pihak, setiap saat," katanya. Serangan-serangan ini secara terang-terangan mengabaikan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.
Selama periode yang tercakup dalam laporan ini, setidaknya terjadi 136 serangan terhadap setidaknya 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis lainnya, yang menelan banyak korban di kalangan dokter, perawat, petugas medis, dan warga sipil lainnya serta menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahkan kehancuran total terhadap infrastruktur sipil.
Klaim tanpa Bukti Israel
Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa angkatan udara Israel menargetkan sebuah bangunan rumah sakit pada Minggu dini hari. Tentara Israel dan badan Shin Bet mengklaim, tanpa memberikan bukti, telah menargetkan "kompleks komando dan kontrol" Hamas di rumah sakit tersebut.
Rumah Sakit Al-Ahli adalah salah satu dari sedikitnya 36 rumah sakit yang telah dibom dan dibakar oleh militer Israel sejak dimulainya perang. Penargetan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan pasien dianggap sebagai kejahatan perang di bawah Konvensi Jenewa 1949.
Serangkaian Serangan Israel atas Rumah Sakit di Gaza sejak Oktober 2023
17 Oktober 2023
Ratusan orang yang berlindung di tempat parkir Rumah Sakit al-Ahli terbunuh dalam sebuah serangan Israel, menurut pejabat kesehatan Palestina. Beberapa hari sebelum kejadian, direktur rumah sakit dilaporkan telah menerima peringatan dari Israel. Israel mengaitkan ledakan di fasilitas tersebut dengan roket yang diluncurkan oleh Jihad Islam Palestina, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok bersenjata tersebut.
3 November, 2023
Sebuah konvoi ambulans dihancurkan oleh serangan udara Israel di luar Rumah Sakit al-Shifa, yang mengakibatkan banyak warga Palestina tewas.
21 November 2023
Serangan udara di Rumah Sakit al-Awda menewaskan Dr Mahmoud Abu Nujaila dan Dr Ahmad al-Sahar dari Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF), serta seorang dokter lainnya, Ziad al-Tatari.
22 Januari 2024
Beberapa orang terbunuh ketika berlindung sekitar 150 meter dari pintu masuk Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Para pengungsi yang berlindung di daerah tersebut menderita karena pertempuran dan perintah evakuasi paksa.
20 Maret 2024
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menewaskan 90 orang dalam penyerbuannya ke Rumah Sakit al-Shifa selama pengepungan, ketika para pengungsi Palestina yang berlindung di fasilitas tersebut mengalami penahanan dan pelecehan yang panjang. Hamas mengutuk "pembantaian berdarah" di rumah sakit tersebut dan mengatakan bahwa warga sipil, pasien, dan para pengungsi termasuk di antara mereka yang terbunuh.
31 Maret 2024
Banyak orang terbunuh dan terluka dalam serangan udara di halaman Rumah Sakit Al-Aqsa, tepat di luar ruang gawat darurat di mana banyak pengungsi internal bernaung.
1 April 2024
Pengepungan selama 14 hari terhadap Rumah Sakit al-Shifa, rumah sakit terbesar di daerah kantong tersebut, oleh pasukan Israel menewaskan ratusan orang, termasuk staf medis, dan penangkapan massal terhadap para staf dan lainnya.
14 Oktober 2024
Serangan udara Israel ke Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah menewaskan lima orang dan melukai 65 lainnya. Tenda-tenda pengungsi terbakar saat orang-orang sedang tidur.
28 Desember 2024
Tentara Israel menangkap Dr Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, setelah menolak mengikuti perintah untuk meninggalkan salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di Gaza utara. Penangkapannya terjadi sehari setelah militer membunuh sekitar 20 warga Palestina dan menangkap sekitar 240 orang dalam sebuah penyerbuan di dalam rumah sakit, yang merupakan salah satu "operasi terbesar" yang dilakukan di wilayah tersebut hingga saat itu.
4 Januari 2025
Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara tidak dapat beroperasi setelah serangan berulang kali oleh pasukan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
23 Maret 2025
Pasukan Israel dilaporkan menembak mati 15 petugas medis Palestina yang bekerja untuk Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah misi penyelamatan di lingkungan Tal as-Sultan, Rafah. Sebuah video yang ditemukan dari telepon genggam salah satu petugas medis Palestina yang terbunuh menunjukkan keterlibatan pasukan Israel, yang memicu kemarahan yang meluas.
Pilihan Editor: 250 Agen Mossad Minta Netanyahu Akhiri Perang Gaza