Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menandai kunjungannya ke Turki, Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang diberi nama Akkuyu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin dan Erdogan pada Selasa, 3 April 2018, meresmikan proyek senilai US $ 20 miliar yang dibangun di provinsi Mersin, dekat Laut Tengah itu melalui video dari Ankara.
Baca: Putin dan Erdogan Bertelepon, Apa yang Dibicarakan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika semuanya telah selesai dibangun, pembangkit Akkuyu akan memenuhi 10 persen dari kebutuhan energi Turki," kata Erdogan, seperti dilansir Reuters pada 4 April 2018.
Pabrik itu akan dibangun oleh badan energi nuklir negara Rusia, Rosatom, dan akan terdiri dari empat unit masing-masing dengan kapasitas 1.200 megawatt. Perusahaan Rusia itu memenangkan kontrak sejak 2010 karena berbagai penundaan, baru sekarang dapat dilaksanakan pembangunannya.
Stasiun televisi milik negara, TRT, menunjukkan bahwa para pekerja telah memulai pekerjaan konstruksi. Fase pertama akan mulai memasok listrik pada tahun 2023 dan stasiun ini diharapkan akan selesai sepenuhnya pada tahun 2026.
Baca: Menang Pilpres, Putin Dapat Ucapan Selamat, dari Siapa saja?
Selain meresmikan pembangkit listrik, Putin dalam kunjungan balasannya ke Turki itu juga membicarakan kemungkinan kerja sama di bidang pertahanan.
Erdogan mengatakan Turki mungkin bekerja sama dengan Rusia dalam proyek-proyek pertahanan selain sistem pertahanan rudal S-400 yang telah disepakati Moskow untuk dipasok ke Ankara.
Turki menandatangani perjanjian untuk membeli sistem S-400 pada akhir Desember tahun lalu dalam sebuah langkah yang menimbulkan kekhawatiran di Barat karena tidak dapat diintegrasikan ke dalam arsitektur militer NATO.
Baca: Putin-Erdogan Sepakat Akhiri Konflik Bersenjata di Suriah
Setelah meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir, Erdogan dan Putin akan bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mengadakan KTT tiga arah terkait Suriah di Ankara, pada Rabu, 4 April 2018.
Kunjungan Vladimir Putin kali ini ke Turki juga menandai kunjungan luar negeri pertamanya sejak terpilih kembali sebagai pemimpin Rusia pada pemilihan presiden Maret 2018.