Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang orang luka-luka dalam sebuah serangan menggunakan sebilah pisau di dalam sebuah bus di Kota Siegen, wilayah Jerman barat. Kejadian ini hanya berselang seminggu setelah serangan fatal penikaman di wilayah lain di Jerman barat, Solingen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian penikaman di Kota Siegen persisnya terjadi pada Jumat, 30 Agustus 2024, sekitar pukul 7.40 malam pada sebuah bus yang sedang membawa sekitar 40 penumpang menuju ke sebuah festival. Pelaku teridentifikasi seorang perempuan, 32 tahun, warga negara Jerman. Dia menikam beberapa orang sebelum akhirnya dia ditundukkan dan ditahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut otoritas, setidaknya lima orang luka-luka, yang tiga orang dalam kondisi luka berat dan satu dalam kondisi kritis. Sampai berita ini diturunkan motif penyerangan masih belum diketahui. Kepolisian Jerman secara spesifik memperingatkan warga agar jangan sampai menyebarkan laporan palsu terutama agar jangan membuat referensi terkait sebuah serangan teroris.
Sejumlah sumber mengatakan pada surat kabar Bild, pelaku penyerangan kemungkinan mengalami masalah mental atau berada dalam pengaruh narkoba dan alkohol. Insiden ini hanya berselang seminggu dari kejadian penikaman di Festival Keberagaman di Solingen, di mana tiga orang tewas dan delapan orang lainnya luka-luka. Polisi sudah menahan terduga pelaku, laki-laki, 26 tahun, warga negara Suriah. Kelompok radikal ISIS dilaporkan mengklaim bertanggung jawab atas kejadian ini, namun tak memberikan bukti lebih lanjut.
Rentetan kejadian serangan dengan sebilah pisau telah membuat otoritas Jerman mengambil langkah soal kejahatan menggunakan pisau dan ilegal imigrasi. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada Jumat, 30 Agustus 2024, mengumumkan akan memberikan kewenangan lebih luas pada aparat kepolisian dan otoritas daerah untuk menegakkan aturan baru. Berlin juga membatalkan larangan deportasi pada negara-negara yang dianggap tidak aman sehingga mengakibatkan 28 warga negara Afghanistan dideportasi. Itu adalah deportasi pertama yang dilakukan sejak Taliban berkuasa di Afghanistan pada 2021.
Kota Siegen berulang tahun ke-800 pada pekan ini. Tim penyelenggara mengutarakan kekhawatiran soal keamanan setelah ada insiden di Solingen, namun memutuskan tidak membatalkan festival di kota itu yang juga dianggap sebagai tanda demokrasi dan kebebasan.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Kremlin: Tidak Ada Kesepakatan dengan Pavel Durov
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini