DI Jakarta pekan silam, Menlu Muangthai, Bichai Rattakul menjadi
tamu Menlu Adam Malik. Tidak semua hasil pembicaraan kedua
pembesar itu diketahui para wartawan, meskipun Bichai mengakhiri
kunjungannya dengan sebuah jumpa pers di Hotel Borobudur. Salah
satu yang menarik dari keterangan Bichai di hotel itu adalah
mengenai soal Betong yang kini jadi soal hanga antara
Bangkok-Kuala Lumpur (TEMPO,5 Juni).
Kepada para wartawan, Bichai membantah tuduhan Malaysia yang
menyebut demonstrasi di Betong, beberapa pekan silam, sebagai
diatur oleh Komunis. Kejadian di kota perbatasan itu hanya
"merupakan perbuatan anak-anak nakal yang mencoba berbuat
hal-hal nakal, dan 90% penduduk di sana tidak mengerti jalan
fikiran dan maksud-maksud nakal itu", kata Bichai. Pokoknya,
insiden Betong - yang berakhir dengan ditariknya pasukan
Malaysia dari kota perbatasan itu -- "sama sekali tidak diilhami
oleh Komunis", kata Bichai.
Di Bangkok pada hari yang sama 4 Juni, surat kabar Bangkok
Post, di halaman depannya menyiarkan sebuah berita dari reporter
mereka di Betong. Dilaporkan dari kota perbatasan itu bahwa
Letnan Paisal Chadramanee, wakil komandan pasukan gabungan
Muangthai-Malaysia di perbatasan, mengatakan adanya 3000
anggota Liga Pemuda Komunis Malaya beroperasi di dalam kota
Betong. "Seribu di antara mereka adalah wanita", kata Letnan
Paisal.
Disebutkan pula oleh letnan itu:bahwa dalam kota Betong terdapat
banyak simpatisan Partai Komunis Malaya, sedang di luar kota, di
hutan-hutan perbatasan, beroperasi 1.550 anggota mereka yang
bersenjata. Simpatisan Komunis ini, demikian Paisal, adalah
penduduk Betong dan mendapat tugas dari Partai Komunis Malaya
untuk mengumpulkan pajak dari para pedagang di kawasan itu.
"Semua tukang cukur di kota Betong ini harus membayar pajak
kepada Komunis", kata Paisal. "Sejak bulan April lalu, pedagang
ikan harus membayar pajak kepada Komunis. Dan tiap harinya
Komunis mendapat 2.000 baht dari pajak ikan tersebut". Sekali
kejadian fihak Komunis mencegah penangkapan ikan, dan Betong
kekeringan ikan selama sepekan. Kata Paisal: "Tak seorang
penduduk pun bisa menghindarkan diri dari pajak Komunis itu".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini