Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

21 September 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Myanmar
Suu Kyi Dioperasi

Pemimpin perjuangan demokrasi Burma (Myanmar), Aung San Suu Kyi, masuk Rumah Sakit Asia Royal Rabu lalu dan melakukan operasi gangguan dalam kandungannya. Petugas rumah sakit menyatakan operasi berlangsung baik. Namun Suu Kyi akan tetap di rumah sakit untuk beberapa hari.

Pemimpin Liga Nasional Demokrasi ini ditahan untuk ketiga kalinya pada 30 Mei lalu, saat melakukan perjalanan untuk bertemu dengan pendukungnya di Myanmar utara. Di tengah serangan masyarakat internasional, junta militer membela diri bahwa penahanan tersebut demi keamanan Suu Kyi sendiri. Mereka menjanjikan langkah reformasi di negeri yang kian ditekan dengan berbagai sanksi ekonomi ini. Bulan lalu, perdana menteri baru Myanmar, Jenderal Khin Nyunt, menjanjikan bahwa dia telah membuat "road map" menuju demokrasi.

Thailand
US$ 10 Juta Bagi Penangkap Hambali

Kerja keras aparat keamanan Thailand benar-benar berbuah. Hambali—si tersangka teroris—tertangkap, Amerika Serikat memegang janjinya mengguyurkan US$ 10 juta (sekitar Rp 85 miliar) untuk para penangkap. "Amerika punya catatan siapa saja yang bekerja bersama timnya," kata PM Thaksin Shinawatra, pekan lalu.

Amerika yakin, Hambali alias Riduan Issamudin bagian dari jaringan Al-Qaidah yang melakukan serangan 11 September 2001. Hambali, warga Indonesia, dalam sebuah interogasi mengaku akan menyerang kedutaan Australia dan Amerika di Thailand. Sekarang dia dalam tahanan Amerika.

Pakistan
Pelajar Indonesia Ditangkap di Pakistan

APARAT keamanan Pakistan menangkap dua pelajar asal Indonesia dan 13 siswa Malaysia. Dilaporkan Pakistan Television, televisi milik pemerintah, pada Sabtu pekan lalu mereka ditangkap atas tuduhan terlibat berbagai aksi yang merugikan kepentingan nasional Pakistan. Namun apa persisnya sangkaan yang dimaksud, termasuk nama para pelajar itu, belum ada penjelasan lebih rinci.

Siaran televisi itu juga melaporkan bahwa pemerintah kedua negara yang terkait telah diberi tahu mengenai adanya penangkapan ini. "Setelah melalui prosedur pemeriksaan yang komplet, mereka akan diserahkan kepada pemerintah masing-masing," demikian laporan Pakistan TV seperti dikutip kantor berita Reuters.

Sejak terjadi tragedi peledakan menara kembar World Trade Center di AS, 11 September 2001, aparat Pakistan telah menahan sejumlah orang yang disebut-sebut sebagai anggota senior jaringan Al-Qaidah. Gelombang penangkapan juga digelar, termasuk terhadap ratusan orang lain yang dianggap sebagai anggota junior dan simpatisannya.

Spanyol
Tangkap Tersangka Al-Qaidah

Perang Spanyol melawan terorisme makin serius. Rabu silam, Hakim Baltasar Garzon yang memimpin investigasi dan pelacakan jaringan Al-Qaidah dan kelompok lslam militan di Spanyol menjatuhkan dakwaan kepada 33 tersangka teroris. Usamah bin Ladin yang berstatus buron internasional pada urutan pertama. Usamah dan sembilan orang dekatnya didakwa sebagai otak serangan 11 September 2001 yang merobohkan gedung kembar WTC di New York dan menewaskan sekitar 3.000 orang. Di bawahnya, ada wartawan Al-Jazeera Tayssir Alouni yang diciduk di kediamannya beberapa pekan lalu.

Sehari berselang, polisi kembali menangkap lima orang lain yang juga diduga anggota Al-Qaidah. Dua orang ditangkap di Granada, dua lagi di Madrid, dan seorang di Alicante, Spanyol timur. "Beberapa yang ditangkap memiliki hubungan dengan Alouni," ujar seorang sumber di kepolisian. Setidaknya, polisi Spanyol sudah menangkap lebih dari 20 orang dengan tuduhan Al-Qaidah.

Swedia
Tersangka Pembunuh Lindh

Siapa pembunuh Anna Lindh? Selasa lalu, polisi Swedia menangkap Stina Wessling, 35 tahun, pria berkepribadian aneh. Dia diperkirakan orang yang menikam Menteri Luar Negeri Swedia itu di sebuah supermarket di Stockholm. Lindh tewas menjelang penolakan rakyat Swedia terhadap mata uang euro.

Catatan tentang Wessling memang menerbitkan curiga. Dia pendukung Nazi, pernah memasang lambang swastika di sebuah restoran, dan suka meneriakkan umpatan-umpatan rasis kepada remaja imigran. Lagi pula, dia tak asing dengan perbuatan kriminal: pernah memukuli ibunya, dan beberapa kali mengancam polisi. Setidaknya 13 pengadilan Swedia telah menjatuhkan hukuman terhadap pria ini sejak 1987. Oleh seorang ahli media, pria yang juga terkenal sebagai holigan sepak bola ini disimpulkan mengidap sakit jiwa.

Purwani Diyah Prabandari (BBC, Reuters, AFP, AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus