Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Libya
Sanksi PBB Dicabut
Amerika Serikat dan Prancis abstain. Dan pencabutan sanksi PBB terhadap Libya, yang berlangsung Sabtu pekan lalu di markas Dewan Keamanan PBB itu, berlangsung mulus. Dari 15 anggota Dewan, 13 menyatakan persetujuannya, tidak satu negara pun menentang keputusan itu.
Sedianya voting hendak dilaksanakan Selasa pekan lalu. Tapi Prancis memberi syarat: pengambilan keputusan itu baru bisa dilakukan setelah terjadi kesepakatan antara keluarga penumpang dan pemerintah Libya. Sebagaimana diketahui, Libya menyatakan betanggung jawab atas pengeboman pesawat komersial PanAm 103 di Lockerbie, Skotlandia, pada 1988. Kini, dari pembicaraan terakhir, sebuah kesepakatan telah dicapai. Pemerintah Libya, yang dulu hanya menyanggupi membayar US$ 4 juta untuk tiap keluarga korban, telah berubah pikiran. Tripoli menyanggupi US$ 10 juta untuk satu keluarga korban.
Myanmar
Suu Kyi Masih Ditahan
Biarpun dicerca oleh dunia internasional, pemerintah junta militer Myanmar tetap menutup telinga. Aung San Suu Kyi, pemimpin oposisi negeri itu, harus ditahan. Kalau saja Suu Kyi dibebaskan, menurut mereka, aksi protes makin sering terjadi dan mengganggu stabilitas politik di dalam negeri. "Suu Kyi ditahan, kini tidak ada unjuk rasa," kata Brigjen Khin Yi, yang tengah mengikuti pertemuan kepala kepolisian se-ASEAN di Manila, Kamis pekan silam.
Suu Kyi ditahan oleh junta militer Myanmar sejak terjadinya bentrok antara pendukungnya dan aparat keamanan di Myanmar utara Mei lalu. Aksi penangkapan itu sendiri mengundang kecaman keras dari Amerika Serikat. Bahkan kemudian AS menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Myanmar. Juga dengan jalan mengabarkan bahwa Suu Kyi melakukan aksi mogok makan. Yangoon membantah, meski Palang Merah Internasional yang sempat mengunjungi Suu Kyi di tempat penahannya membenarkan. Bagaimanapun, menurut Brigjen Khin Yi, untuk sementara pihaknya akan tetap menahan Suu Kyi. Entah sampai kapan.
Cile
Penghormatan pada Allende
Tumbangnya rezim Augusto Pinochet dan naiknya Partai Sosialis Cile memungkinkan negeri itu memberikan penghormatan pada bekas Presiden Cile, Salvador Allende, yang tewas akibat serangan yang dipimpin Augusto Pinochet, yang melakukan kudeta pada 11 September 1973. Acara peringatan itu dipimpin Presiden Ricardo Lagos, yang berasal dari Partai Sosialis, dan istri Allende, Hortensia Bussi. "Dia meninggal dalam rangka mempertahankan demokrasi," kata anak perempuannya, Isabel, penulis dan anggota Kongres.
Ini adalah peristiwa pertama kalinya dalam sejarah Cile, peristiwa kematian Salvador Allende, Presiden Cile yang digulingkan Augusto Pinochet 30 tahun lalu, diperingati di tempat dirinya mengembuskan napas terakhirnya, Rabu pekan silam. Beberapa tahun sebelumnya, peringatan kudeta itu selalu berakhir dengan pengusiran terhadap para pengunjuk rasa.
Meski demikian, peristiwa penghormatan yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Jose Insulza ini mengundang kritik dari politikus negeri itu, terutama dari kaum sayap kanan yang beroposisi terhadap Allende dan merupakan pendukung setia Pinochet.
Pakistan
Usamah Muncul Lagi
Setelah hampir tak pernah kelihatan dalam dua tahun terakhir, Usamah bin Ladin muncul lagi. Sosok yang disebut-sebut sebagai pemimpin Al-Qaidah, kelompok teroris internasional itu, nongol dalam sebuah tayangan televisi Al-Jazeera, Rabu pekan silam. Pejabat Afganistan mengatakan, kemunculan Usamah ini upaya membangkitkan milisi Al-Qaidah dalam peringatan dua tahun tragedi 11 September.
Dalam video itu, Usamah muncul bersama salah satu wakilnya, Ayman Al-Zawahri, tengah melintasi sebuah tempat yang ditumbuhi bunga liar dan rerumputan di kawasan gunung berbatu. Diperkirakan, tempat itu terletak di perbatasan Pakistan dan Afganistan. Rekaman yang disinyalir merupakan suara Usamah dalam video itu menyatakan serangan terhadap gedung kembar WTC itu merupakan contoh yang harus diikuti oleh muslim lainnya. "Mereka berhasil menimbulkan kerusakan yang besar pada pihak musuh dan mengganggu rencana mereka," kata suara itu.
Keberadaan Usamah tetap merupakan rahasia yang belum terpecahkan. Negara-negara Barat memperkirakan ia di perbatasan Afganistan-Pakistan. Sedangkan Afganistan menuding Usamah di Pakistan. Pakistan sendiri membantah.
Irfan Budiman (AP, BBC, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo