Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

19 November 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel Bukti Korupsi Olmert

Sekitar 100 polisi mene­lisik 20 tempat untuk me­ngumpulkan bukti tuduhan korupsi terhadap Perdana Menteri Ehud Olmert, Ahad 11 November. ”Polisi penye­lidik memeriksa kantor pe­merintah dan swasta untuk penyelidikan tiga tuduhan terhadap Olmert,” ujar juru bicara kepolisian Yerusalem, Micky Rosenfeld. Penye­lidik mem­buru dokumen yang berkaitan dengan pe­­nyelidikan tuduhan menerima suap lewat diskon pembelian rumah mewahnya di Yerusalem ketika Olmert menjadi wali kota Yerusalem pada 2004, dan penyalahgunaan otoritasnya dalam privatisasi Bank Leumi pada 2005.

Bulan lalu Jaksa Agung Menachem Mazuz memerintahkan investigasi ketiga terhadap Olmert, yang diduga melakukan penunjukan politis ketika menjabat menteri perdagangan dan industri. Olmert, yang tak harus mundur saat berlangsung penye­lidikan, membantah semua tuduhan itu.

Iran Dokumen Nuklir untuk IAEA

Iran telah menyerahkan dokumen penting berupa cetak biru program nuklir kepada Badan Atom Internasional (IAEA) di Wina. Hal ini diungkapkan seorang di­plomat di IAEA, Selasa pekan lalu. Wakil Direktur Ba­dan Energi Atom Iran Mohammad Saeedi menyerahkan dokumen itu kepada Oli Heinonen, pejabat investiga­si IAEA. Negara Barat me­nuduh Iran membuat senjata nuklir dan memaksa Iran menghentikan program nu­klirnya. Tapi Iran membantah,­ dan menuduh negara Barat mendua dengan membiarkan senjata nuklir Israel.

Dokumen itu telah diminta IAEA sejak 2005. Tapi saat itu Iran hanya membolehkan­ IAEA memeriksanya di Iran. Penyerahan itu diduga untuk­ menghindarkan sanksi ketiga yang sedang gencar dipaksakan Amerika Serikat dan Prancis lewat resolusi Dewan Keamanan PBB.

Rusia Militer Rusia Hengkang

Rusia menarik semua pasukannya dari pangkalannya­ di Georgia, Rabu pekan la­lu. ”Yang tinggal hanya­lah pasuk­an perdamaian di Abkhazia yang menjadi bagi­an dari pasukan bersama de­ngan Georgia di Ossetia Se­latan,” ujar komandan pa­sukan darat Rusia, Jende­ral Alexei Maslov. Georgia adalah bekas republik Uni Soviet. Setelah Uni Soviet bubar, kehadiran pasuk­an Rusia di Georgia menja­di masalah karena Georgia akrab dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Abkhazia dan Ossetia Selatan adalah dua wilayah sempalan Georgia yang berada di luar kontrol Georgia sejak pertengahan 1990-an. Pejabat Georgia mengeluh pasukan Rusia di dua wilayah itu mendukung separatisme.

Burma Penangkapan Berlanjut

Rezim militer Burma masih menangkapi aktivis pro-demokrasi, meski utusan hak asasi PBB Paulo Sergio Pinheiro bertemu dengan pejabat senior Burma, Rabu pekan lalu. Tiga pemuda ditangkap aparat keamanan di pasar buah dan sayuran di Rangoon saat membagikan selebaran. Sehari sebelumnya polisi juga menangkap aktivis pro-demokrasi Su Su Nway.

Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-13 di Singapura­ pada pekan ini tak akan mem­bahas masalah politik Burma secara formal. Naskah Piagam Asean yang akan ditandatangani tidak memuat peristiwa kekerasan politik di Burma. ”Pemberian sanksi keras agak riskan, karena akan membuat junta militer Burma semakin sulit diajak bekerja sama,” kata Dino Pati Djalal, juru bicara Presi­den Indonesia.

Palestina Gulingkan Hamas

Presiden Palestina Mah­­mud Abbas meminta pengua­sa Hamas di Gaza ”diguling­kan”, Kamis pekan lalu. Ini­­lah seruan paling keras da­­lam konflik Fatah-Hamas se­bagai reaksi terbunuhnya tu­juh anggota Fatah oleh Pasuk­an Eksekutif Hamas pada saat pawai peringatan Yasser Arafat. ­Sebelumnya Abbas hanya menuntut Hamas meminta maaf karena menduduki Gaza dan mengembalikan kendali keamanan pada Fatah.

Selagi warga Palestina sa­ling bunuh, partai oposisi Likud menyodorkan rancang­an undang-undang yang akan menyulitkan Israel meng­ubah status Yerusalem dalam kesepakatan apa pun dengan Palestina. Perkembangan ini terjadi menjelang upaya baru Amerika menghidupkan kembali proses perdamaian Pa­lestina-Israel. Palestina me­nyatakan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

RFX (AFP, Reuters, BBC)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus