Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Blair Pamit Mundur
Perdana Menteri Inggris Raya, Tony Blair, 54 tahun, menyatakan mundur dari jabatannya pada 27 Juni mendatang. Di hadapan konstituennya di Sedgefield, Blair mengumumkan pada Kamis pekan lalu bahwa dia akan keluar dari Downing Street setelah Partai Buruh memilih pemimpin baru. Menteri Keuangan Gordon Brown telah lama disebut-sebut sebagai calon penggantinya.
Blair, yang sudah tiga kali menjabat perdana menteri (1997-2007), mulai digoyang protes ketika memutuskan mengirimkan pasukan bersama Amerika Serikat untuk menginvasi Irak pada 2003. Menurut Blair, Inggris perlu mendukung AS pasca-tragedi 11 September 2001 karena negaranya juga menjadi sasaran utama teroris. Lantaran terlalu ”patuh” kepada Presiden AS George W. Bush, Blair pernah diolok sebagai ”Bush’s Poodle”.
Bulan lalu, dia dua kali diperiksa polisi setelah partainya diduga terlibat politik uang untuk mendapat kursi di Majelis Tinggi (House of Lords). Ajudan dan kepala penggalangan dana Blair sudah ditahan.
Selama satu dekade pemerintahan, dia mencatat sejumlah kesuksesan: perekonomian membaik, angka pengangguran menurun. Pencapaian lain yang signifikan adalah penyelesaian soal Irlandia Utara. Blair membidani penandatanganan perdamaian Inggris-Irlandia Utara pada 1998 sehingga berhasil mewujudkan pembagian kekuasaan di wilayah Irlandia Utara pada Mei ini.
Damai di Bumi Irlandia
Setelah 40 tahun Irlandia Utara dilanda konflik etnis dan politik, perdamaian segera terwujud. Dua pihak yang bertikai, Nationalist (didominasi Katolik, bagian dari Republik Irlandia) dan Unionist (mayoritas orang Protestan yang bersatu dengan Inggris Raya), membentuk pemerintah bersama di Belfast pada Rabu pekan lalu.
Mantan pemimpin Unionist, Ian Paisley, mendapat jabatan sebagai menteri utama, sedangkan Martin McGuinness, bekas anggota organisasi pemberontak IRA, menjadi deputinya. Peristiwa bersejarah ini tak lepas dari upaya panjang perdana menteri Inggris dan Republik Irlandia: Tony Blair dan Bertie Ahern. Konflik di Irlandia Utara telah menewaskan 3.700 orang, termasuk wartawan yang meliput di sana.
Wolfowitz Masih Bertahan
Dewan Direktur Bank Dunia menunda memutuskan nasib Paul Wolfowitz hingga 15 Mei. Presiden Bank Dunia itu diberi waktu tambahan untuk menyusun pembelaannya tentang soal promosi dan kenaikan gaji tak wajar bagi Shaha Riza, kekasihnya.
Meski sudah meminta maaf, Wolfowitz berkeras tak akan mundur. Padahal Bank Dunia dengan jelas telah melarang para manajer menjadi pengawas karyawan yang memiliki hubungan pribadi dengan mereka. Saat mulai menjabat pada Juni 2005, Wolfowitz memindahkan Riza ke Departemen Luar Negeri dengan gaji lebih tinggi daripada Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice.
Partai Demokrat mendesak Presiden Amerika Serikat George W. Bush segera memberhentikan Wolfowitz karena dia telah merusak citra Bank Dunia, yang selama ini aktif mengkampanyekan antikorupsi. Para pengunjuk rasa sudah menggelar ”pesta perpisahan” bagi Wolfowitz di luar markas Bank Dunia di Washington pekan lalu.
Serangan AS Tewaskan Warga Sipil Afganistan
SERANGAN udara pasukan Amerika Serikat menewaskan sedikitnya 21 warga sipil di Distrik Sangin, Afganistan selatan, Selasa malam pekan lalu. Distrik itu merupakan lokasi pertempuran pasukan khusus dan tentara Afganistan melawan Taliban.
Menurut Gubernur Provinsi Helmand, Asadullah Wafa, pasukan khusus di bawah pimpinan Amerika menghadang milisi Taliban. Mereka pun balas menyerang. Namun korbannya adalah penduduk sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Juru bicara militer Amerika, Mayor William Mitchell, membenarkan adanya serangan tersebut. Tapi dia menolak jika Amerika dituding menewaskan penduduk sipil. ”Kami tak mendapat laporan adanya korban sipil. Yang ada cuma anggota milisi dalam jumlah yang signifikan,” katanya.
Andari Karina Anom(BBC, Reuters, The Independent)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo