Lintas Internasional

Yunani Kedutaan AS Diroket

Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Atena, Yunani dihantam roket, Jumat pagi pekan lalu. Tidak ada korban luka maupun jiwa. Hanya kerusakan di sebagian gedung. Kelompok Perjuangan Revolusioner, mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Duta Besar AS untuk Yunani, Charles Ries, menyatakan, serangan tersebut “sangat serius” dan “tidak ada pembenaran untuk aksi kekerasan seperti itu”.

Perjuangan Revolusioner, berdiri pada 2003 dan masuk dalam daftar “kelompok yang diperhatikan” pemerintah AS. Grup ini juga bertanggungjawab dalam tiga aksi pemboman pada Mei 2004, 100 hari menjelang Olimpiade. Perjuangan Revolusioner adalah kelompok kiri yang suka menyerang target properti AS atau negara-negara Barat lainnya.

Filipina KTT Di bawah Ancaman Bom

Pertemuan Tingkat Tinggi pemimpin negara-negara Asia Tenggara, ASEAN ke-12, di Cebu, Filipina, Jumat dan Sabtu pekan lalu, dijaga super ketat. Pertemuan yang sempat ditunda karena topan, kali ini dibayang-bayangi ancaman bom. Serangkaian ledakan bom terjadi Rabu pekan lalu di Mindanao, Filipina Selatan, menewaskan sedikitnya delapan orang dan mencederai belasan lainnya.

Pemerintah Kanada memperingatkan ancaman terorisme dalam pertemuan KTT ASEAN ini. Namun, acara tetap berlangsung. Sebanyak 16 kepala negara, --10 negara ASEAN plus Jepang, Cina, Korea Selatan, Selandia Baru, Australia, dan India-- hadir. Fokus pembicaraan adalah penanggulangan terorisme, pemberantasan kemiskinan.

Libanon Serikat Buruh Tentang Siniora

Ratusan pekerja Libanon yang tergabung dalam Federasi Pekerja Umum Libanon (GFLU) berunjuk rasa di depan kantor Menteri Keuangan di Beirut, sejak Selasa pekan lalu. Mereka memprotes rencana reformasi ekonomi dan kebijakan pajak pertambahan nilai. Mereka juga mendukung oposisi Hizbullah, yang menuntut agar Perdana Menteri Fuad Siniora, diganti dan diadakan pemilihan umum dini.

Posisi Siniora goyah, sejak muslim Syiah yang menguasai parlemen mencabut dukungan, November lalu. Ketika itu, PBB memutuskan pembentukan komisi pengadilan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri yang terbunuh pada Februari 2004.

Bangladesh Pemilu Terancam Demo

Kerusuhan di Bangladesh menjelang pemilihan umum 22 Januari terus meluas. Bentrokan pengunjuk rasa dengan polisi anti huru-hara tak hanya terjadi di ibukota, Dhaka, tapi juga di kota-kota lain seperti Savar dan Keraniganj. Kelompok oposisi mulai menyerang dan memblokade arus transportasi, sejak Senin pekan lalu. Dhaka lumpuh.

Kelompok oposisi pimpinan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina meminta pemilu, ditunda. Mereka menilai pemerintah sementara tidak mampu menyelenggarakan pemilu netral dan adil. Salah seorang penasihat Presiden Lajuddin Ahmed menyatakan, pemerintah sementara akan bertemu dan berbicara dengan oposisi untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan politik tersebut.

Nikaragua Daniel Ortega Dilantik

Pemimpin pemerintahan Marxis Nikaragua 1980-an, Daniel Ortega, 61 tahun, dilantik kembali sebagai presiden, Rabu pekan lalu. Upacaranya dihadiri belasan pemimpin dunia, seperti Presiden Venezuela Hugo Chavez dan Presiden Bolivia Evo Morales. Dalam pidato pelantikannya, Ortega berjanji akan mengambil kebijakan seimbang. “Saya masih seorang sosialis, saya belajar dari kesalahan dan akan banyak meninggalkan kebijakan ekonomi radikal,” ujarnya.

Ortega, pertama kali meraih kekuasaan melalui revolusi 1979, dan memimpin pemerintahan berhaluan Marxis selama 11 tahun. Ia dikalahkan dalam pemilu yang demokratis pada 1990. Tapi November lalu, Ortega kembali memenangi pemiliu.

Ahmad Taufik (Xinhua, Bloomberg, AP, AFP, Washington Post)