Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PBB Ban, Calon Kuat Sekjen
Dewan Keamanan PBB mencalonkan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Ban Ki-moon, sebagai pengganti Sekretaris Jenderal Kofi Annan, Senin lalu. Annan akan menyelesaikan tugas pada 31 Desember mendatang, setelah memimpin PBB selama dua periode lima tahunan. Sebanyak 15 anggota DK memilih Ban Ki-moon dan Majelis Umum diduga akan mendukung pilihan DK. ”Saya berjanji akan membuat PBB lebih efektif, efisien, dan relevan,” kata Ban.
Sebagian kalangan menilai Ban Ki-moon, 62 tahun, bukan tokoh terkenal. Padahal PBB membutuhkan calon yang memiliki pengaruh kuat untuk membawa organisasi ini melalui masa-masa sulit. Tapi lima saingannya mengundurkan diri dari pencalonan. Apalagi ada konsensus umum, Sekretaris Jenderal PBB berikutnya harus berasal dari negara Asia.
Thailand Kabinet Junta Militer Disahkan
Raja Bhumibol Adulyadej mengambil sumpah kabinet sementara Thailand di bawah Perdana Menteri Surayud Chulanont, Senin lalu. Raja meminta kabinet bekerja jujur untuk melepaskan Thailand dari krisis politik setelah tersingkirnya Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, dan memperbaiki reputasi Thailand di dunia internasional. ”Orang asing mengatakan Thailand brengsek. Jadi kita harus mengoreksinya,” ujar Bhumibol.
Esoknya Surayud menggelar rapat kabinet pertama. ”Kami akan segera mencabut undang-undang darurat perang ketika situasi lebih memungkinkan,” katanya. Pemerintah Surayud rencananya hanya akan berusia setahun, hingga konstitusi baru disahkan dan pemilu diselenggarakan pada akhir 2007.
Taiwan Demonstrasi Anti-Chen
Sekitar 125 ribu demonstran mengepung gedung kepresidenan, menuntut Presiden Taiwan Chen Shui-bian mundur karena tuduhan korupsi, ketika Presiden sedang berpidato pada hari nasional Taiwan, Selasa silam. Sebagian besar demonstran berpakaian merah sebagai simbol kemarahan terhadap Chen.
Tuduhan korupsi yang melibatkan keluarga dan lingkaran dalam pemerintah Chen sebenarnya sudah berlangsung enam bulan. Namun Chen selalu bersikap defensif. ”Saya selalu berkeras untuk tetap bersih dalam politik,” katanya. ”Tak seorang pun yang berada di atas hukum, meski itu presiden dan keluarganya.” Chen yakin, dia tak bersalah dan akan menyelesaikan pemerintahannya yang tinggal 19 bulan.
Denmark Video Nabi Muhammad Dicabut
Video tentang anggota partai anti-imigran yang mengejek Nabi Muhammad sudah dicabut dari situsnya, Senin lalu. Kementerian Luar Negeri Denmark juga bertemu dengan duta besar negara muslim untuk meredakan ketegangan. Pada saat yang sama Menteri Luar Negeri Denmark memperingatkan agar warga negaranya tidak bepergian ke Timur Tengah.
Ulama muslim Mesir dan Indonesia mengecam penyiaran video di Denmark, yang menunjukkan anggota muda Partai Rakyat Denmark dengan kartun menggambarkan seekor unta dengan kepala Nabi Muhammad dengan kaleng bir sebagai punuk unta. Di Yordania, Senin lalu, sekitar 20 ribu profesional dari berbagai bidang menyerukan agar negara muslim memutuskan hubungan dengan Denmark atau negara lain yang merugikan Islam. ”Video itu membeberkan perlawanan antara muslim dan musuhnya yang dipimpin oleh Amerika,” tulis pernyataan itu.
Somalia Ethiopia Serbu Somalia
Tiga batalion pasukan Ethiopia membantu tentara Somalia di bawah pemerin-tah sementara Presiden Abdullahi Yusuf merebut kembali Kota Bur Hakaba. Ini merupakan serangan balik pertama pasukan pemerintah terhadap milisi Islam Somalia. Akibatnya, milisi Islam menyatakan perang jihad terhadap Ethiopia, yang mereka tuduh telah menginvasi Somalia.
Tapi ternyata pemerintah Ethiopia membantah keterlibatan pasukannya merampas kota itu. ”Tuduhan mengenai pasukan Ethiopia masuk ke Somalia tidak benar,” ujar Solomon Abebe, juru bicara kementerian luar negeri Ethiopia.
RFX (AP, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo