Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

7 Agustus 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ukraina Yanukovich PM Ukraina Lagi

Krisis yang berlangsung sebulan itu berakhir sudah. Victor Yuschenko, kandidat perdana menteri yang didukung Barat, akhirnya me-nye-rah. Ia telah mendukung pesaingnya, Victor Yanuko-vich. Kamis pekan lalu, Yanuko-vich, 56 tahun, memperoleh persetujuan 271 da-ri 450 anggota parlemen Ukraina.

Inilah kemenangan yang dramatis setelah Yanuko-vich dipaksa lengser oleh Yuschenko, salah satu loko-motif ”Revolusi Oranye” pa-da 2004. Sebelum angkat ta-ngan, Yuschenko meminta jaminan Yanukovich agar reformasi yang telah ber-gulir beberapa waktu lalu tidak dihentikan. Ia mengingatkan Yanukovich agar tidak mengganggu sikap dan kebijakan pro-Barat-nya. Antara lain ke-bijakan-kebijakan yang ber-orientasi pasar bebas, dan keinginan bergabung dengan NATO. Mengantongi jamin-an tertulis itu, Yuschenko membuka kemungkinan koa-lisi partainya dengan partai Yanukovich.

Memang banyak yang mengkritik Yuschenko telah mengkhianati semangat reformasi yang diletupkannya sendiri. Tapi keber-hasil-an Yanukovich disam-but hangat oleh kalangan peng-usaha. Yanukovich dikenal dekat dengan mereka. Apalagi, di bawah kepemim-pin-an Yuschenko, Ukraina ti-dak mengalami kemajuan eko-nomi.

Myanmar Suu Kyi Akan Bebas

Junta militer Myanmar telah berjanji akan membebaskan simbol gerakan prodemokrasi di sana, Aung San Suu Kyi. Menteri Luar Negeri Myanmar, Nyan Win, mengatakan hal itu kepada Menteri Luar Negeri Thailand, Kanthati Supamong-khon. Menteri Thailand ini mengaku, terus terang ia mengungkapkan kekecewa-annya atas perpanjangan ma-sa penahanan. Dari Nyan Win, ia mendengar jawaban: kami sedang mencari cara membebaskannya. ”Tapi sa-ya tidak dapat memastikan kapan ia dibebaskan,” kata Nyan Win.

Cina Salah Memilih Suami

Sebuah jajak pendapat te-lah membuat merah ku-ping para pria. Respondennya 1.073 orang pengantin baru. Hasilnya, demikian disebut surat kabar The Daily China, Kamis pekan lalu: hampir satu dari empat perempuan yang baru saja menikah itu mengaku telah salah memilih suami. Dan di mata mereka, perkawinan itu bukan titik akhir. Kalau masih mungkin, mereka pun akan memilih lelaki lain sebagai pasangan hidup, atau hidup sendiri.

Dan dari jumlah itu, ha-nya 75,4 persen yang berjanji akan tetap setia pada pasang-annya. Entah apa yang membuat mereka berpendapat begitu. Yang terang, itulah yang terjadi setelah usia pasangan baru menikah menjadi 29,9 tahun untuk pria, dan 27,1 untuk wanita. Mengomentari gejala ini, Prof Yuo Guo’an berpendapat: masyarakat Cina semakin terbuka mengutarakan pikirannya.

Sri Lanka Perang Macan Tamil-Pemerintah

Sebuah gedung sekolah hancur, 10 orang tewas, dan 30 orang luka-luka setelah gempuran artileri gerilyawan Macan Tamil ”nyelonong” dari medan tempur. Pemerintah menyalahkan ge-rilyawan atas pertempur-an di Kota Muttar itu. Sebaliknya, Macan Tamil me-nuding pemerintah selama ini telah memancing-man-cing -pertempuran.

Minggu lalu, bentrokan pasukan pemerintah dengan Macan Tamil terjadi di Kota Trincomalee dan Muttar. Kedua pihak masing-masing mengklaim keberhasil-annya. Pemerintah menyatakan te-lah menewaskan 40 orang lawannya, melukai 70 lainnya. Pihak gerilyawan menggunakan artileri berat untuk mengepung dan merebut pusat kota. Mereka mencoba menutup akses terhadap empat kamp pasukan pemerintah di sana. Sementara itu, rakyat lari dan berlindung di masjid-masjid dan gereja.

Filipina Memburu Pelaku Bom Bali

Militer Filipina terus menggempur basis-basis mi-lisi yang diyakini pu-nya hubungan istimewa dengan Al-Qaidah di selatan P-ulau Jolo, Kamis pekan lalu. Me-reka berusaha menangka-p pemimpin Abu Sayyaf, Kha-dafi Janjalani, dan dua pelaku bom Bali pertama: Umar Patek dan Dulmatin. Pertempuran meletup di dekat Kota Indanan, kata Panglima Daerah Militer Jolo Brigadir Jenderal Alexander Aleo. Ia percaya Umar Petek dan Dulmatin bersembu-nyi di pegunungan di pinggiran Indanan, didukung 200 orang milisi.

(AP, AFP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus