Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turki Uni Eropa Buka Pintu
Beragam usaha keras Turki untuk memenuhi tuntutan standar Eropa mulai berbuah. Para pemimpin Uni Eropa sepakat membuka kemungkinan bagi Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa. Perundingan untuk penggabungan Turki dijadwalkan tahun depan, pada 3 Oktober 2005. Kesepakatan yang dicapai Kamis pekan lalu di Brussels itu disertai dengan menguatnya tekanan agar Turki mengakui kedaulatan Siprus, negara pulau tetangganya di Laut Tengah.
"Malam ini Uni Eropa telah membuka pintunya kepada Turki," kata Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, yang akan menjadi penanggung jawab negosiasi dengan Turki pada 3 Oktober jika semua hal berjalan mulus. Namun, Barroso, yang juga Perdana Menteri Spanyol, menekankan perundingan penerimaan ini tak menjamin Turki pasti menjadi anggota Uni Eropa.
Negara pendukung Turki, terutama Inggris dan Jerman, berpendapat negara itu adalah jembatan vital antara Eropa dan Timur Tengah. Sedangkan negara-negara penentang, yang dimotori Austria, masih meragukan kemampuan Uni Eropa menyerap sebuah negara agraris besar yang memiliki "satu kaki" di Asia.
Inggris Menteri Dalam Negeri Mundur
Gara-gara urusan visa seorang pengasuh, David Blunkett mundur dari jabatan Menteri Dalam Negeri Inggris. Politisi tunanetra yang menjadi andalan kabinet Perdana Menteri Tony Blair itu semula membantah terlibat dalam urusan visa Leoncia Casalme, pengasuh asal Filipina yang bekerja untuk Kimberly Quinn. Adapun Quinn adalah bekas kekasih gelap Blunkett dan kini mengandung janin hasil hubungan mereka.
Blunkett tak berkutik setelah penyelidik, Sir Alan Budd, menyatakan ada bukti surat-menyurat lewat e-mail dan faks antara kantor sang Menteri dan Direktorat Imigrasi Inggris. Pada Rabu pekan lalu, Blunkett mengajukan surat pengunduran diri kepada Blair. Tapi dia bersikeras tak berbuat salah. "Saya selalu jujur. Tapi, karena ada pendapat bahwa urusan visa (Leoncia Casalme) itu dipercepat, saya harus mengambil tanggung jawab," katanya.
Blair, yang memihak Blunkett sejak meletupnya isu hubungan asmara dengan Quinn Agustus lalu, tetap membela bekas anak buahnya. "Anda meninggalkan pemerintahan dengan keutuhan integritas serta prestasi yang telah diakui semua orang," tulis Blair dalam suratnya kepada Blunkett.
Irak Saddam Bertemu Pengacara
Mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, untuk pertama kalinya bertemu dengan tim pengacaranya sejak dia mulai ditahan setahun silam. Pertemuan itu terjadi Kamis pekan lalu di Bagdad. "Dia kelihatan sehat dan masih punya semangat yang tinggi," kata Ziad al-Khasawneh, salah satu pengacara Saddam, seperti dikutip Associated Press.
Menurut Perdana Menteri Irak ad interim, Iyad Allawi, pengadilan terhadap Saddam Hussein kemungkinan dimulai pekan ini. Dewan Pemerintahan Irak telah membentuk pengadilan yang terdiri dari tiga panel yang masing-masing memiliki lima hakim. Lokasi penahanan Saddam masih dirahasiakan pihak Amerika sampai sekarang. Saddam Hussein ditangkap melalui operasi intelijen AS pada 14 Desember 2003. Sebulan kemudian, pemerintah AS secara resmi menetapkan status bekas presiden itu sebagai prisoner of war atau tawanan perang. Tidak tanggung-tanggung, 50 aparat hukum AS, di antaranya jaksa penuntut dan agen FBI, menyidik Saddam Hussein. Berlapis-lapis tuduhan dan ribuan halaman berisi bukti-bukti kejahatan juga telah disiapkan untuk menjerat mantan orang nomor satu Irak itu.
Thailand Polisi Tahan Empat Guru Mengaji
Bara belum padam benar di Thailand Selatan. Pekan lalu, polisi menahan empat guru mengaji yang dituduh mendalangi aksi teror di wilayah itu. Menurut sumber di kepolisian, keempatnya ditangkap dalam dua kali penggerebekan di Provinsi Yala. Mereka bisa dijerat dengan tuduhan terorisme dan pengkhianatan terhadap negara dengan ganjaran maksimal hukuman mati. "Mereka terkait dengan organisasi gerakan separatisme. Kami mempunyai bukti," kata Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, Kamis pekan lalu, seperti dikutip BBC News. Para tersangka itu rencananya akan dibawa ke Bangkok un-tuk menjalani proses pengadilan.
Penahanan empat guru mengaji itu seperti menebar garam pada luka yang masih merah bagi warga muslim Thailand. Akhir Oktober silam, sedikitnya 87 warga muslim Tak Bai di wilayah Narathiwat tewas dalam aksi unjuk rasa menentang penahanan warga di kantor polisi setempat. Aksi pembunuhan ini sempat memicu reaksi keras dari berbagai negara Islam, termasuk Indonesia. Thaksin akhirnya membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut. Upaya damai pun dilakukan dengan menyebar ribuan burung dari kertas. Dalam tahun ini sedikitnya 500 orang muslim Thailand tewas. Sebelumnya, akhir April silam, juga tercatat 112 warga Pattani tewas oleh berondongan peluru tentara Thailand.
Johan Budi, Yanto Mustofa (BBC/AFP/The Guardian) london
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo