Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

22 Maret 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Malaysia
Ujian bagi Pak Lah

PERDANA Menteri Malaysia Abdullah Badawi berangkat ke Kelantan dan Terengganu, Rabu pekan lalu, untuk menggembosi Partai Islam Se-Malaysia (PAS), yang menguasai dua negara bagian itu. PAS memerintah di Kelantan sejak 14 tahun silam, sedangkan Terengganu lepas ke tangan PAS lima tahun lalu.

Reputasi Pak Lah—panggilan akrab Abdullah—sebagai pemimpin muslim yang bersih diduga akan sangat membantu koalisi Barisan Nasional membayar kekalahan dari PAS pada Pemilu 1999. "Memenangi satu saja negara bagian itu (Kelantan atau Terengganu) sudah cukup sebagai simbol dukungan mayoritas muslim," kata Michael Lai, analis politik. Tapi PAS dalam pemilu yang berlangsung Ahad pekan lalu justru kini mengincar Negara Bagian Kedah, kampung halaman bekas Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

PAS bersama Partai Keadilan Nasional dan Partai Rakyat Malaysia membentuk koalisi alternatif sebagai upaya menghadang koalisi Barisan Nasional. Tak aneh jika pemilu kali ini menjadi ujian berat bagi Badawi. Apalagi masyarakat politik Malaysia masih memandang dia sebelah mata karena ia masih dianggap bayang-bayang Mahathir.

Pakistan
Memburu Mentor Usamah

MILITER Pakistan mengerahkan 70 ribu pasukan darat, artileri, dan helikopter bersenjata untuk memburu wakil Usamah bin Ladin, Ayman al-Zahrawi, di selatan Waziristan, wilayah perbatasan dengan Afganistan, Jumat pekan lalu. Seorang pejabat militer Pakistan mengaku mendapat informasi keberadaan Zahrawi, 50 tahun, dari agen yang menyusup ke pedalaman.

Ada yang menduga pria kelahiran Mesir itu sahabat dan mentor Usamah bin Ladin. Ia juga disebut ideolog Al-Qaidah yang diduga terlibat pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981. Yang jelas, Zahrawi sering muncul berdampingan Usamah di televisi Arab. Suara ancaman Zahrawi kerap pula muncul dalam rekaman audio setelah serangan 11 September. "Segala upaya kami adalah untuk menangkapnya," ujar pejabat militer itu. Jika Zahrawi tertangkap, ini kemenangan sangat berarti bagi Presiden George W. Bush. Dulu Bush sesumbar segera menangkap Usamah, yang kepalanya kini berharga US$ 100 juta.

Operasi besar-besaran militer Pakistan ini sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya, yang diduga melibatkan pasukan khusus AS. Ada informasi dari tawanan Al-Qaidah bahwa Zahrawi terluka.

Kosovo
Anak Tenggelam, Bentrok

SEDIKITNYA 22 tewas dan ratusan luka-luka dalam masa 24 jam akibat kerusuhan etnis di Kota Kosovska Mitrovica, Kosovo, Rabu pekan lalu. Pasukan perdamaian PBB dan NATO berupaya menghentikan bentrokan antara penduduk etnis Serbia dan Albania.

Kerusuhan terbesar sejak konflik Kosovo 1999 meledak ketika tiga anak etnis Albania dinyatakan hilang. Etnis Albania menuduh etnis Serbia mengejar ketiga anak itu hingga terdesak ke Sungai Ibar, yang membelah kota itu, dan anak itu dilaporkan mati tenggelam. Utara sungai didiami etnis Serbia, sedangkan di selatannya berdiam etnis Albania.

Pasukan perdamaian melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet untuk melerai perang batu yang dibumbui tembakan senjata otomatis dan ledakan granat. Akibatnya, 12 tentara Prancis terluka parah. Bentrokan juga terjadi di beberapa kota utama di Kosovo.

AS
Demo Setahun Perang Irak

SEKITAR 200 orang, termasuk keluarga militer yang tewas di Irak, menggelar aksi protes di depan Gedung Putih, Washington, DC, Senin pekan lalu. Mereka menuntut Presiden George W. Bush menghentikan pendudukan AS atas Irak.

Aksi ini akan diikuti demonstrasi besar-besaran di 200 kota. Demo diorganisasi oleh koalisi antiperang Amerika Serikat, ANSWER (Act Now to Stop War and End Racism), untuk memperingati setahun Perang Irak, Sabtu pekan lalu. ANSWER memperkirakan unjuk rasa itu akan terentang dari New York di pantai timur hingga San Francisco di pantai barat. Demonstrasi terbesar akan berlangsung di New York, Chicago, Los Angeles, dan San Francisco.

Sebanyak 10 ribu orang diharapkan meramaikan jalan-jalan di New York dengan membawa spanduk bertuliskan "Akhiri Pendudukan Kolonial" dan "Bawa Pulang Pasukan Sekarang". Demo terbesar menentang Perang Irak berlangsung pada 15 Februari tahun silam di New York; 250 ribu orang tumpah di jalan-jalan kota dunia itu.

RFX (The Guardian, Reuters, The Independent)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus