Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Lituania memprediksi Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk berperang di Ukraina dengan intensitas seperti saat ini setidaknya selama dua tahun lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor tingginya harga minyak, penghindaran sanksi, dan investasi negara berkontribusi terhadap sumber daya Rusia untuk perang, menurut laporan badan intelijen Lituania pada Kamis, 7 Maret 2024.
Rusia mereformasi dan memperkuat pasukannya yang terkikis pertempuran di Ukraina pada 2023. Mereka akan memperluas kemampuan militernya di sepanjang perbatasannya dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), termasuk di perbatasan dengan Finlandia, yang bergabung dengan aliansi tersebut tahun lalu, kata laporan Lituania.
“Moskow mampu mengevaluasi pembelajaran dan meningkatkan efektivitas tempurnya,” kata badan-badan Lituania dalam laporan penilaian tahunan mereka terhadap ancaman yang dihadapi negara Baltik tersebut.
Laporan gabungan tersebut merupakan hasil kerja dua lembaga yaitu Departemen Keamanan Negara dan Badan Intelijen dan Keamanan Pertahanan militer di bawah Kementerian Pertahanan Nasional.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa lalu bahwa negaranya telah memperkuat pasukan militernya di wilayah utara dan barat, sebagai tanggapan terhadap dugaan adanya peningkatan pasukan NATO di perbatasannya.
Lituania, yang bertetangga dengan Rusia dan sekutunya Belarusia, pernah dikuasai Moskow tetapi sekarang bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan-badan Lituania menulis bahwa intelijen Rusia mendorong upaya untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan terhadap industri pertahanan negara tersebut setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Meskipun Rusia secara terbuka hanya menerima pasokan senjata dan amunisi dari Iran dan Korea Utara, Cina telah menjadi pemasok microchip terbesarnya. Selain itu, yuan telah menjadi mata uang utama untuk transaksi internasional Rusia, kata lembaga-lembaga Lituania.
Mereka menambahkan bahwa sejak Rusia mengerahkan hulu ledak militer di Belarusia pada 2023, Rusia terus membangun infrastruktur untuk digunakan di sana.
Laporan itu mengatakan badan intelijen Rusia dan Belarusia telah meningkatkan upaya mereka untuk merekrut warga Lituania yang melintasi perbatasan. Lituania tahun lalu menahan beberapa warga negaranya sendiri, yang dituduh menyerahkan data kepada intelijen Belarusia untuk mendapatkan uang tunai.
Badan-badan Lituania dalam laporannya juga membahas Cina, mengatakan negara tersebut meningkatkan upaya mata-matanya di Lituania pada 2023. Upaya tersebut menyusul keputusan Lituania yang mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto di wilayahnya pada 2021.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pelaku dunia maya yang “berafiliasi dengan Cina” ditemukan secara teratur menyelidiki kerentanan lembaga-lembaga pemerintah Lituania “dengan tujuan menembus jaringan mereka dan mengambil data”.
Pilihan Editor: Temui Zelensky di Odesa, PM Yunani Disambut Ledakan Rudal Rusia
REUTERS