Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Beijing -Pada 20 Desember, tahun 1999 Portugal mengembalikan Macau ke Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman kemlu.go.id, Macau memiliki nama resmi Macao Special Administrative Region (SAR) of the People’s Republic of China.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem pemerintahan Macau sama seperti negara-negara yang merupakan wilayah administrasi khusus dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yaitu One Country, Two Systems dengan otonomi penuh dalam berbagai bidang kecuali politik luar negeri dan pertahanan. Saat ini, Macau dipimpin oleh Ho lat Seng, seorang pengusaha pro Beijing.
Negara yang terletak di Asia Timur dan berbatasan dengan Laut China Selatan serta Cina ini merupakan negara yang termasuk paling padat penduduk di dunia.
Dengan luasnya yang hanya 32,9 km2, Macau, berdasarkan data pemerintahan Macau pada tahun 2019, memiliki jumlah penduduk hingga 679 ribu jiwa.
Dari 679 ribu jiwa tersebut, 95%nya dikuasai oleh orang Cina Han, 2% lainnya adalah keturunan Portugis dan atau campuran keturunan antara Cina dan Portugis atau yang sering disebut sebagai orang Macan.
Masyarakat di Macau menggunakan bahasa Mandarin dan Portugis sebagai bahasa resmi. Sedangkan bahasa lainnya seperti Inggris, dan Hokkien hanya digunakan oleh beberapa masyarakat setempat.
Agama mayoritas di Macau adalah agama Buddha yang juga terpengaruh dari agama rakyat Tionghoa, yaitu Taoisme dan Konfusianisme. Sedangkan agama lain seperti Katolik, Protestan, Baha’i dan Islam adalah agama minoritas di Macau.
Mengutip laman jobsinfo.bp2mi.go.id, mata uang di Macau adalah Macanese Pataca (MOP).
Perekonomian Macau sebagian besar ditopang oleh sektor pariwisata yang mampu menyumbang hingga 50% PDB Macau dan 70% pendapatan pemerintahan Macau .
Selain pariwisata, kegiatan ekonomi lainnya di Macau adalah manufaktur tekstil dan garmen ekspor, perbankan dan jasa keuangan lainnya. Industri pakaian di Macau mampu menyumbang hingga tiga perempat pendapatan ekspor.
NAUFAL RIDHWAN ALY